Bandung, Aktual.com – Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat tingkat kematian akibat penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Indramayu tertinggi, jika dibandingkan daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat yakni 3,69 persen atau sebanyak 738 warga terserang penyakit DBD dan 29 orang dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

“Secara keseluruhan untuk tingkat Provinsi Jabar, cfr atau case fatality rate (presentase angka kematian) akibat penyakit DBD, nilainya di bawah satu persen, yakni 0,80 persen. Tapi memang kalau berdasarkan kabupaten/kota, CFR tertinggi itu ada di Kabupaten Indramayu,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Uus Sukmara, di Kota Bandung, Jumat (23/12).

Dia menuturkan berdasarkan data dari Bidang Bina Pelayanan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Dinkes Jawa Barat, ada sejumlah kabupaten/kota yang angka presentase kematian akibat penyakit DBD-nya di atas satu persen.

Kabupaten/kota di Jawa Barat yang angka persentase kematian akibat DBD-nya di atas satu persen, kata Uus, ialah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bogor (1,36 persen), Kabupaten Cianjur (satu persen), Kabupaten Cirebon (1,04 persen), Kabupaten Majalengka (1,39 persen), Kabupaten Bekasi (1,18 persen), Kota Bekasi (1,33 persen).

“Memang untuk tingkat wilayah provinsi sendiri, Kementerian Kesehatan menginstruksikan agar angka CFR itu di bawah satu persen. Bahkan kalau bisa nol persen atau tidak ada korban jiwa akibat penyakit DBD.”

Menurut dia, tingginya persentase angka kematian akibat penyakit DBD di Kabupaten Indramayu sejumlah faktor salah satunya terlambatnya si penderita DBD memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas.

“Jadi selain faktor peralihan musim dari kemarau ke hujan atau sebaliknya, selama ini banyak penderita DBD yang tidak sadar kalau dia itu terkena DBD. Sehingga saat mereka ke puskesmas atau rumah sakit kondisinya sudah parah bahkan sudah pecah pembuluh darah.”

Oleh karena itu, Uus mengimbau kepada warga yang mengalami demam tinggi selama tiga hari berturut-turut agar segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat dan melakukan cek darah untuk memastikan apakah terkena penyakit DBD atau tidak.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu