Presiden PKR sekaligus Ketua Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim
Presiden PKR sekaligus Ketua Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim

Jakarta, Aktual.com – Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) sekaligus Ketua Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim dikabarkan telah bertemu dengan pemimpin partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Kabar ini sekaligus menjawab desas-desus bahwa PKR kemungkinan akan berkolaborasi dengan UMNO.

Anwar mengatakan bahwa pembahasan awal yang melibatkan pimpinan kedua partai telah menunjukan perkembangan yang positif.

“(Diskusi) dengan pimpinan partai dan itu baru pembahasan awal. Namun dalam pembahasan awal ini, apa kesan yang saya dapatkan? Itu hal yang positif. Karena kami lebih memahami mereka (UMNO) dan mereka lebih memahami kami,” ujarnya, seperti dikutip dari astroawani.com, Jakarta, Selasa (16/3).

Mantan Wakil Presiden UMNO ini juga mengatakan kerja sama itu bukan tidak mungkin jika dilandasi idealisme dan tidak sekadar menyelamatkan posisi ‘menteri’ UMNO. Anwar menjelaskan bahwa diskusi tersebut bukanlah soal saling menerima, tetapi yang penting adalah narasi politik baru yang merangkul semua aspek, termasuk melibatkan persatuan koalisi.

“Kalau konteks ini dipahami, maka kemungkinan kerjasama kita yang kita lakukan dengan [partai] Amanah dan DAP, dan sekarang dengan UMNO ke arah ini, bukan karena kita ingin mempertahankan kekuasaan dan suara pihak-pihak tertentu di UMNO yang ingin membela. Kedudukan menteri-menterinya at all cost, hingga bisa meninggalkan kepemimpinan dan semangat perjuangan partai. Tapi kalau mereka menerima yayasan ini, itu yayasan yang didasarkan pada idealisme,” ujarnya.

Ditanya apakah Anwar tidak takut jika permainan UMNO hanya strategi politik yang menghabiskan dirinya dan partainya, ia mengatakan, belum ada keputusan yang diambil dan partainya masih memberi ruang.

“Kami melihat beberapa pernyataan pimpinan UMNO yang sedikit lebih tegas dalam hal menyelamatkan perekonomian negara dan menolak pemerintah Perikatan Nasional (PN) haram itu. Di saat yang sama, kebijakan ekonomi yang harus pro rakyat, itu harus disorot, semuanya sejajar (antara kedua partai ini). Sehingga DAP mengambil pendekatan yang lebih lunak terhadap kemungkinan kerjasama ini dalam hal-hal yang telah kita sepakati,” tambahnya.

Oleh karena itu, tambah Anwar, yang lebih penting semua pihak memahami tujuan sebenarnya dari kerja sama PKR-UMNO, termasuk memastikan tata kelola pemerintahan yang baik.

“Kedua, isu perekonomian atau percepatan proses perubahan ekonomi yang sangat dibutuhkan oleh negara. Jadi bagi saya jika kita bersekongkol untuk menyelamatkan negara, mayoritas Melayu dan Bumiputera, maka itu diperbolehkan.

“Saya tidak berpikir ada suara yang kuat yang menentangnya. Misalnya, Ronnie Liu dari DAP, dia telah sedikit mengubah pandangannya. Saya melihat ada pernyataan, katanya kita harus siap bekerja sama selama tidak meninggalkan prinsip dan idealisme,” imbuh Anwar.

Terkait hal itu, Anwar meyakinkan akan memberikan penjelasan kepada masyarakat akar rumput dan anggota PKR agar tidak timbul masalah yang mungkin timbul dalam rencana kerja sama dengan UMNO.

“Di pihak UMNO tentunya pimpinan UMNO harus menyelesaikan. Kalau PKR, saya bisa jelaskan ke akar rumput. Sampai kapan kita mau terobsesi dengan partai, seolah-olah hanya partai, padahal partai sebenarnya hanya wahana (perantara) saja,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi