Pemimpin Koalisi Pakatan Harapan Anwar Ibrahim (Bernama)

Kuala Lumpur, Aktual.com – Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengklaim 115 anggota parlemen telah bersepakat untuk meminta pembatalan situasi darurat kepada Raja Malaysia (Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah). Anwar pun percaya jumlah tersebut lebih dari cukup untuk menolak keinginan pemerintahan Perikatan Nasional (PN) melaksanakan situasi darurat.

“Sekarang sudah mencapai 114 atau 115 anggota parlemen yang menolak usul dari Perikatan Nasional. Jumlah itu lebih dari cukup untuk menolak sikap PN yang terkait dengan situasi darurat,” kata Anwar dalam seminar dengan sejumlah Profesor Malaysia, Sabtu (23/1) lalu.

Pekan lalu, sebagai pemimpin oposisi di parlemen, Anwar pun mempertahankan sikapnya untuk menulis surat kepada Raja. Namun selain perkara pembatalan situasi darurat, Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) ini juga meminta kesediaan Raja untuk membenarkan sidang parlemen dalam situasi darurat.

Seperti dilansir dari Malaysiakini, koalisi oposisi yang tergabung dalam Pakatan Harapan (PH) mengaku sudah mengantarkan surat tersebut kepada Raja. Partai Pejuang yang dipimpin Mahathir juga menyatakan sudah mengirimkan surat.

Namun demikian, Anwar Ibrahim tetap menyerahkan keputusan tersebut kepada kebijaksanaan Raja. Dirinya mengaku akan bersabar menunggu pemberitahuan dan penjelasan Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah.

“Ini tentu tidak bisa disangkal. Apakah jumlah itu cukup? Itu lebih daripada mencukupi. Tapi kita tetap harus menunggu kebijaksanaan dan pemberitahuan Tuanku (Raja) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” tutur dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Megel Jekson