Medan, Aktual.com – Areal ladang yang diperuntukkan bagi 370 Kepala Keluarga (KK) pengungsi gunung Sinabung mulai dikerjakan, Kamis (25/6).

Disebutkan, areal perladangan itu seluas 180 ha berada di Siosar Kecamatan Merek, tidak jauh dari relokasi pengungsi Sinabung yang berada di Kecamatan yang sama.

Masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan 0,5 ha lahan untuk bercocok tanam menggantikan areal pertanian mereka yang musnah dihantam erupsi.

“Saya meminta agar dilakukan percepatan pengerjaan pembangunan dan fasilitas pendukung agar warga pengungsi dapat segera menempati rumah,” ujar Gubernur Sumut Gatot pujo Nugroho.

Disebutkan, Kompleks Siosar merupakan areal relokasi yang rencana peruntukannya pemukiman dan perladangan bagi 2.035 kk pengungsi erupsi Sinabung. Para pengungsi tidak dapat kembali lagi ke lokasi karena berada di bawah radius 5 km, sementara gunung Sinabung belum menunjukkan tanda-tanda berhenti beraktivitas.

Ditambahkan Gatot, Kementerian Kehutanan sudah mengeluarkan izin pemanfaatan hutan seluas 416 hektar atas hutan siosar yang akan dijadikan areal pertanian warga masyarakat.

Setelah proses pembersihan lahan, areal tersebut belum bisa langsung ditanami dan harus melalui proses pengolahan lahan terlebih dahulu yang diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun.

“Menunggu itu, pemerintah akan menyewakan lahan pertanian di sekitar Siosar agar tidak jauh lokasi dari pemukiman warga yang baru,” katanya.

Terkait status bencana Gunung Sinabung, Gatot mengatakan pihaknya beserta Pemkab Karo sudah mengusulkan agar statusnya menjadi bencana nasional.

“Pemprovsu dan Pemkab Karo sudah usulkan Sinabung menjadi bencana nasional. Namun yang jauh lebih penting, nasional sudah memberikan perhatian. Diantaranya kami usulkan penyedian hunian tetap sementara di dekat radius 7 km. Jika situasi aman, maka warga bisa kembali ke ladang maupun rumahnya,” kata Gatot.

Artikel ini ditulis oleh: