Tapteng, Aktual.com – Tim Peneliti atau arkeolog telah menemukan berbagai artefak kuno  tersebar di Situs Bongal, yang berada di Desa Jago-jago Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Situs Bongal ini memiliki nilai strategis, baik dari sisi ilmu pengetahuan, ekonomi, dan lainnya, yang dapat diajukan nantinya menjadi salah satu kawasan Cagar Budaya di Tapanuli Tengah.

“Pada kesempatan ini kita akan mendapatkan progres hasil penelitian sementara, yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Sumatera Utara bekerjasama dengan PT. Media Literasi Nesia,” kata Plt Kadis Pendidikan Tapteng Samrul Bahri Hutabaratdi Aula Dinas Pendidikan Tapteng, Jumat (29/1).

Peneliti fungsional Balai Arkeologi Sumatera Utara Dr. Ery Soedewo dan peneliti Fosil  nanusia Purba Ir.M.Fadlan.S memaparkan bahwa, berbagai artefak di Situs Bongal telah diuji karbon dan diketahui berasal dari abad ke 7 M.

“Berbagai artefak yang ditemukan meliputi keramik dari China, pecahan-pecahan kaca dari Timur Tengah, koin-koin kuno dari jaman Khalifah Abbasiyah, manik-manik dan pecahan kayu yang diduga bagian kapal kuno. Ini mengindikasikan kawasan sekitar Situs Bongal dahulunya maju dan menjadi pusat aktivitas masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Untuk itulah, perlu dilakukan penelitian arkeologis agar dapat dipertanggungjawabkan secara akademis,” ungkap Dr. Ery Soedewo.

Ery berharap penelitian ini nantinya dapat memberikan gambaran baru tentang aktivitas perdagangan laut, sosial ekonomi di kawasan pesisir barat Pulau Sumatera di masa lampau.

Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara, Dr. Ketut Wiradnyana, meyampaikanbahwa rapat tersebut adalah lanjutan dari pertemuan sebelumnya yang dilakukan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah guna menindaklanjuti berbagai progres pelaksanaan penelitian, permasalahan yang ada di tengah masyrakat tentang keberadaan Situs Bongal, serta pentingnya keberadaan Situs Bongal.

“Situs Bongal ini penting dalam konsep ekonomi, ilmu pengetahuan, dalam bentuk ideologi. Ini sifatnya penting tidak hanya lokal bahkan global. Ini harus kita selamatkan dan untuk itu kita usulkan Situs Bongal harus ditetapkan menjadi Cagar Budaya,” tandas Ketut. (RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i