Karawang
Arus balik Lebaran gelombang kedua membuat jalan arteri Karawang padat merayap. DOK/NET

Karawang, Aktual.com – Arus lalu lintas di jalan arteri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, cukup padat karena pada Senin (1/5) ini merupakan puncak arus balik lebaran gelombang kedua.

Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pihaknya telah menyiagakan tim pengurai kemacetan untuk mewaspadai kemacetan di jalan arteri pada arus balik lebaran gelombang kedua.

“Puncak arus balik lebaran gelombang kedua, sesuai prediksi terjadi pada Minggu (3/4) dan Senin ini,” kata dia, Senin (1/5). 

Kepadatan arus lalu lintas pada Minggu dan Senin ini terjadi karena pada Selasa (2/5), sudah mulai masuk sekolah.

Ia menyebutkan, pada Minggu (3/4), sebanyak 110 ribu unit kendaraan melintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju arah Jakarta. Sedangkan di jalan arteri terdapat 100 ribu unit kendaraan yang melintas menuju arah Jakarta. Kendaraan yang melintas di jalan arteri didominasi kendaraan roda dua.

“Kami sudah menyiagakan personel di ruas jalan tol dan jalan arteri. Tim pengurai kemacetan juga disiapkan untuk bersiaga. Kepolisian bersama Jasa Marga juga menyiapkan skema arus lalu lintas contraflow dan one way,” kata kapolres.

Dia mengatakan one way masih berlangsung dari 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang hingga KM 72 Cikopo, sedangkan contraflow dari KM 70 sampai KM 47 jalan Tol Jakarta-Cikampek diterapkan secara situasional.

Menurut dia, arus lalu lintas di jalur Pantura hingga jalan arteri Karawang mengalami kepadatan karena diterapkan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di ruas Tol Cipali.

“Kendaraan dari arah Jakarta hendak menuju ke Jawa Tengah dan Timur harus keluar dari tol GT Dawuan atau Kalihurip dan GT Cikopo ke jalur arteri,” katanya.

Dia menjelaskan kendaraan dari Jakarta diarahkan keluar dari tol GT Kalihurip dan harus masuk ke Dawuan Karawang karena akses BIC arah Purwakarta ditutup.

Setelah itu kendaraan harus berputar ke putaran balik Depo Pertamina untuk melanjutkan perjalanan di jalur pantura menuju ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kepadatan itu terjadi karena titik pertemuan arus kendaraan di jalur arteri dengan kendaraan yang dari tol itu,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu