Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan keterangan mengenai pencapaian tahun 2016 dan target tahun 2017 Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (4/1). Kemendag mencatat surplus ekspor sebesar 7,79 miliar USD pada tahun 2016 atau naik 21,3 persen dari tahun sebelumnya, dan memproyeksikan kenaikan ekspor 5,6 persen pada tahun 2017. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/kye/17

Jakarta, Aktual.com – Impor singkong yang dulu menjadi komoditas yang mudah didapat, belakangan lajunya sangat tinggi. Namun sayangnya pemerintah tak ada upaya untuk mengkontrolnya malah menyalahkan petani yang sekarang enggan menaman singkong.

“(Impor) singkong itu jalan sendiri dia. Saya tidak memberikan izin, tapi dia impor sendiri,” elak Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, di Jakarta, ditulis Minggu (28/5).

Menurut Enggar, dengan impor yang seperti itu maka pemerintah pun tak melakukan apa-apa untuk mencegahnya.

“Ya enggak ada (pengendalian impor). Gimana kalau dia seperti bawang putih tidak pakai izin. Kalau izin nanti dipersoalkan lagi, bapak banyak bener keluarin izin? Itu semua perdagangan bebas,” klaim dia lagi.

Bahkan, menurut dia, kondisi impor singkong ini gara-gara petani enggan menanam singkong karena harga dalam negeri rendah. Sehingga dengan sikap petani yang demikian, ketika kebutuhan di dalam negeri tinggi, maka dilakukan dengan impor.
“Saya sih setuju saja produksinya digenjot. Tapi bagaimana lagi orang dia (impor singkong) jalan sendiri,” kilah dia lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka