Jakarta, Aktual.com – Periset dari Program studi ASEAN di The Habibie Center, Muhamad Arif, menyebut Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) perlu memanfaatkan infrastruktur bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana kawasan yang relatif kuat dalam menghadapi wabah COVID-19.

“Saya pikir ini cukup penting, ASEAN sangat dapat memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, terutama di bidang bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana yang relatif sangat kuat,” kata Arif dalam acara diskusi virtual bertajuk “Talking ASEAN Regional Defence Cooperation amidst COVID-19: Challenges and Opportunities” di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pemanfaatan infrastruktur tersebut dapat mendorong keterlibatan elemen pertahanan masing-masing negara anggota, pada saat yang bersamaan mempromosikan kerjasama pertahanan di tengah situasi wabah.

“Bahkan kita sudah memiliki kesepakatan terkait penanggulangan bencana dan respons darurat yang diadaptasi pada tahun 2005 lalu. Kesepakatan itu berpegang pada masing-masing pihak untuk berkomitmen terkait militer mereka, untuk mengalokasikan, mengidentifikasi militer ASEAN, yang dapat digunakan untuk pengaturan siaga regional,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa kesepakatan tersebut mengindikasikan pergerakan menuju partisipasi elemen militer dalam bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana.

“Namun, yang terjadi adalah upaya-upaya bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana lebih fokus pada bencana alam, dan ini tidak hanya terjadi di ASEAN saja,” ungkapnya.

Oleh karena itu, diperlukan adanya kelompok militer ASEAN yang siap bertugas terkait bantuan dan penanggulangan tersebut saat terjadi bencana yang berkaitan dengan penyakit, seperti wabah COVID-19.

“Saya rasa akan sangat progresif apabila ASEAN dapat memiliki elemen yang bersiaga dan dapat ditugaskan apabila bencana terjadi,” katanya.(Antara)