Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perekonomian nasional membutuhkan modal dana untuk menggerakkan roda perekonomian, yang saat ini rentan terhadap tekanan dari luar.

“Kita ini memang tabungannya tidak banyak, tapi kebutuhan untuk investasi banyak. Jadi perlu menambah modal,” katanya di Jakarta, Senin (31/8).

Darmin menjelaskan saat ini kondisi perekonomian rentan dari segi keuangan dan permodalan, karena masih tergantung dari aliran dana luar, yang sewaktu-waktu modal tersebut bisa kabur dari Indonesia.

Untuk itu, harus ada sistem kelembagaan yang lebih memadai dalam perekonomian nasional, salah satunya dengan memperluas akses sistem keuangan (financial inclusion) kepada masyarakat menengah kebawah.

“Pemerintah pernah mengkampanyekan menabung, tapi kemudian lupa dan tidak sadar karena ‘savingnya’ tidak cukup, padahal kita ingin tumbuh besar. Faktanya sekarang permodalan di negara kita paling tinggi dari asing,” katanya.

Selain itu, tambahnya, juga dibutuhkan transformasi struktural agar modal tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan untuk mendorong produktivitas masyarakat dan tidak sekedar menganggur di perbankan.

“Ekonomi yang berhasil adalah ekonomi yang produktivitas masyarakatnya naik. Jadi kalau petani, misal menanamnya tidak hanya singkong, tapi juga sayur yang lebih mahal. Bisa juga buah-buahan atau bunga,” katanya.

Darmin mengatakan selain membutuhkan modal, perekonomian nasional juga memerlukan sumber daya manusia dan lahan yang memadai untuk mengembangkan bahan baku serta bahan modal untuk mendorong industrialisasi.

“Selama 15 tahun ini, industri praktis tidak bisa menjadi motor penggerak ekonomi, padahal industrialisasi bersama sektor potensial seperti pangan bisa menjadi modal dalam transformasi ekonomi,” jelas Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi indonesia (ISEI) ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka