Karimun, Aktual.com – Komisi II DPRD Karimun, Kepulauan Riau, meminta kontraktor segera menyelesaikan pendalaman Waduk Bati sehingga mampu menampung air dari Waduk Pongkar yang selanjutnya disalurkan kepada PDAM Tirta Karimun.

“Kami minta secepatnya selesai, kalau bisa sebelum akhir tahun. Proyek ini merupakan skala prioritas agar krisis air yang dialami pelanggan PDAM dapat teratasi,” kata Ketua Komisi II DPRD Karimun M Yusuf Sirat di Gedung DPRD Karimun, Rabu (3/8).

Yusuf Sirat menjelaskan, pengerjaan Waduk Bati meliputi pendalaman dan pembendungan atau pemasangan batu miring di sekeliling waduk yang merupakan sumber utama air bersih PDAM Tirta Karimun.

Dia mengatakan, saat ini juga sedang dikerjakan pemasangan pipa dari Waduk Pongkar ke wilayah Kecamatan Meral dan Tebing. Dia mengharapkan pengerjaan Waduk Bati selesai bersamaan dengan proyek pipanisasi tersebut.

Dengan tuntasnya dua proyek tersebut, lanjut politikus Partai Golkar itu, maka volume air yang disalurkan kepada pelanggan menjadi bertambah karena Waduk Bati mendapat tambahan air dari Waduk Pongkar yang terhubung dengan waduk tersebut dengan pipa.

“Masalah air bersih adalah hajat hidup orang banyak, harus disegerakan penyelesaiannya,” katanya.

Selain itu, dia juga meminta pemerintah daerah agar segera merealisasikan pemasangan instalasi listrik dari PLN untuk menggerakkan mesin pompa di Waduk Pongkar yang berfungsi mengalirkan air ke Waduk Bati.

Saat ini, kata dia, PDAM Tirta Karimun menggunakan mesin pembangkit listrik tenaga surya untuk menggerakkan mesin pompa di waduk tersebut, namun hasilnya belum maksimal karena kapasitas daya yang terbatas.

“PLN Cabang Tanjungpinang sudah setuju untuk pemasangan instalasi listrik di Waduk Pongkar. Tinggal bagaimana bupati menindaklanjutinya dengan memasang instalasi itu, anggarannya sekitar Rp165 juta mencakup pemasangan 6 tiang listrik disertai dengan kabel sepanjang 300 meter, dan satu travo berkapasitas 137 KVA,” tuturnya.

Secara terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Karimun Indra Santo mengatakan, pendistribusian air bersih dari Waduk Pongkar ke Waduk Sentani juga belum maksimal karena terbatasnya kapasitas daya listrik dari mesin pembangkit tenaga surya yang dioperasikan di Waduk Pongkar.

“Air dari Waduk Pongkar memang sudah mengalir kepada pelanggan, tapi baru di sekitar Desa Pongkar dan Tebing. Sedangkan wilayah Meral dan Karimun masih terbatas dengan membagi waktu dan volume airnya,” ujarnya.

Indra Santo juga menambahkan bahwa pihaknya sedang mengupayakan untuk pemasangan jaringan listrik di Waduk Pongkar.

Pihaknya juga akan merevitalisasi Waduk Sentani meliputi pembangunan instalasi air agar bisa terhubung maksimal dengan dua waduk lain, yaitu Waduk Bati dan Waduk Pongkar.

“Pengerjaan Waduk Sentani didanai APBD kabupaten, dan kita harapkan selesai pada 2017. Dinas PU sedang melelang DED-nya,” katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, PDAM Tirta Karimun akan memiliki tiga waduk sebagai sumber air bersih, yaitu Waduk Pongkar, Sentani dan Waduk Bati yang sebelumnya merupakan satu-satunya sumber air perusahaan daerah itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan