Jakarta, Aktual.com — Banyak di antara kaum Muslimin yang menyerah (kalah) dalam menghadapi ujian dari Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Pada kondisi ini manusia, khususnya Muslim merasa berada dalam titik terendah dalam kehidupannya.
Namun demikian, Aktual.com sarankan kepada Anda (Muslim) mulai menyelesaikan masalah dengan banyak membaca ayat suci Alquran. Ayat berikut ini menjadi pelipur lara bila Muslim sedang berputus asa. Ayat ini membuat Muslim kembali bersemangat menjalani kesehariannya.
Allah SWT telah mempersiapkan Surat Al Insyirah ayat 1-8 yang dapat dibaca oleh seluruh Muslim hingga Muslimah, karena khasiat kandungannya yang sungguh menakjubkan.
Untuk diketahui, surat Al Insyirah adalah surat ke-94 dalam kitab suci Alquran. Al Insyirah turun di kota Mekah dan memiliki arti kelapangan dada. Surat ini turun sebagai penghubur bagi Rasulullah SAW yang saat itu mengalami beratnya berdakwah di tengah-tengah umatnya yang sangat membangkang.
Dengan rasa cinta dan kasih sayang luar biasa Allah SWT kepada umat Islam, mengingatkan Rasulullah SAW dengan ayat-ayat dalam surat Al Insyirah. Oleh karena itu, jika Muslim merasa putus asa dan sedih, maka firman Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui surat Al Insyirah tersebut. Berikut surat Al Insyirah 1-8 dapat Anda baca dan pahami hikmahnya serta mengamalkannya dalam kehidupan keseharian Muslim.
“Alam nasyrah laka shadrak“( Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?).
“Wawadha’naa ‘anka wizrak” (Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu)
“Alladzii anqadha zhahrak” (yang memberatkan punggungmu?).
“Warafa’naa laka dzikrak” (Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu)
“Fa-inna ma’a l’usri yusraa” (Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan).
“Inna ma’a l’usri yusraa” (sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan)
“Fa-idzaa faraghta fanshab” (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,)
“Wa-ilaa rabbika farghab” (Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap)
Sepatutnya, segala kesulitan dan kepedihan yang dialami oleh Muslim sebagai manusia biasa, tidak sebanding dengan ujian yang dihadapi oleh para Nabi dan Rasul.
Para Utusan Tuhan itu melalui berbagai ujian begitu dasyat sebagai salah satu fase memperoleh derajat tertinggi di sisi Allah SWT. Itulah mengapa, seharusnya kita tidak oleh berputus asa dan terus berusaha. Karena kabar baiknya, Allah SWT selalu memberikan hikmah dbalik permasalahan serta kerumitan yang dialami hamba-Nya.
“(Orang yang paling keras ujiannya adalah) para Nabi, kemudian yang semisalnya dan yang semisalnya, diuji seseorang sesuai dengan kadar agamanya, kalau kuat agamanya maka semakin keras ujiannya, kalau lemah agamanya maka diuji sesuai dengan kadar agamanya. Maka senantiasa seorang hamba diuji oleh Allah SWT sehingga dia dibiarkan berjalan di atas permukaan Bumi tanpa memiliki dosa.” (HR. At-Tirmidzy, Ibnu Majah, berkata Syeikh Al-Albany: Hasan Shahih)
Artikel ini ditulis oleh: