Kairo, Aktual.com – Badai pasir dahsyat yang dinamai ’Badai Khamsin’ yang sedang melanda luas akibat didorong oleh sistem tekanan rendah khamsin musiman, saat ini melanda sembilan negara Arab sejak hari Rabu (30/4). Akibatnya semakin memperdalam krisis di Gaza, dan memicu peringatan di seluruh wilayah.
Nama Khamsin sendiri diambil dari bahasa Arab yang artinya lima puluh, atau badai yang muncul sekitar 50 hari setelah dimulainya musim semi. Sedangkan sembilan negara Arab yang diterjang badai pasir tersebut, adalah Palestina, Yordania, Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, Kuwait, Qatar, dan Arab Saudi. Badai pasir ini juga menyebabkan penutupan sekolah, penangguhan ujian, dan peringatan keselamatan di beberapa negara.
Dilansir dari Anadolu Ajansi, Gaza yang sudah menghadapi tahun kedua genosida di bawah pemboman dan blokade Israel, menyaksikan keluarga-keluarga yang mengungsi menderita pukulan baru ketika tenda-tenda robek oleh angin dan debu tebal memenuhi kamp-kamp yang penuh sesak.
Media Palestina mengatakan angin kencang telah mencabut tenda-tenda di Kota Gaza, menyebabkan puing-puing beterbangan melewati zona pengungsian yang berpenduduk padat. Video yang dibagikan secara daring menunjukkan langit yang gelap dan debu yang beterbangan saat keluarga-keluarga berjuang untuk melindungi tempat berlindung yang tersisa. Gaza masih dikepung Israel, dengan pengungsian massal dan kelaparan yang semakin parah setiap hari.
Departemen Meteorologi Palestina mengeluarkan peringatan akan bahaya kebakaran di area rumput kering dan menghimbau pasien gangguan pernapasan untuk tetap berada di dalam ruangan. Kondisi digambarkan sebagai panas, kering, dan berdebu, dengan suhu 10–12C (50-54F) di atas suhu normal musiman dan angin tenggara yang kencang. Laut tetap tenang.
Sedangkan di Yordania, Direktorat Keamanan Publik Yordania memperingatkan pengemudi tentang berkurangnya jarak pandang, terutama di sepanjang jalan gurun. Mereka menyarankan penduduk yang menderita penyakit pernapasan untuk tetap berada di dalam ruangan dan menyimpan obat-obatan di dekat mereka.
Suhu naik 8-9C (46-48F) di atas rata-rata, dan kecepatan angin tercatat hingga 50 kilometer (31 mil) per jam. Beberapa wilayah barat mengalami hujan ringan dan guntur, sementara jarak pandang menurun tajam di malam hari.
Sementara Badan Meteorologi Mesir mengonfirmasi badai pasir melanda Assiut dan Minya, dengan cuaca berdebu yang meluas hingga Suez. Citra satelit menunjukkan angin yang melemah di atas Kairo saat badai bergerak menuju Sinai.
Hembusan angin mencapai 60 km/jam (37 mph), mengganggu jarak pandang. Hujan dilaporkan turun di sepanjang pantai barat laut. Kementerian Pendidikan dan Pembangunan Daerah menutup sekolah dan menunda ujian di seluruh negeri karena pihak berwenang menaikkan tingkat kewaspadaan.
Departemen Meteorologi Suriah mengatakan sistem khamsin di permukaan telah meningkatkan suhu di seluruh negeri. Daerah pesisir dilanda hujan lebat dan angin malam bertiup dengan kecepatan lebih dari 50 km/jam (31 mph).
Lebanon melaporkan suhu 8C (46F) di atas rata-rata, kondisi berdebu, dan angin mencapai 70 km/jam (43 mph). Laut yang berombak dan badai petir yang tersebar diperkirakan terjadi sepanjang malam.
Sedangkan Otoritas Meteorologi Irak meramalkan badai panas dan debu akan terus berlanjut hingga minggu depan, menurut media pemerintah.
Layanan cuaca Kuwait mengeluarkan peringatan X mengenai badai debu dan badai petir yang tersebar di seluruh negeri. Sedang Departemen Meteorologi Qatar mengatakan debu melayang dan langit berawan sebagian akan terus berlanjut, dengan angin ringan hingga sedang dari barat laut ke timur laut.
Hal senada disampaikan Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi mengeluarkan peringatan kuning untuk Dammam, Riyadh, dan Provinsi Timur karena berkurangnya jarak pandang akibat debu. Peringatan oranye memperingatkan adanya angin kencang, hujan es, banjir bandang, dan petir di Mekkah dan wilayah sekitarnya.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain