Begitupula seorang muslim tanpa iman, maka dia adalah bangkai yang tidak berharga. Pentingnya keimanan ini adalah untuk memperbaiki urusan batin. Yaitu dengan beriman kepada Allah, maka Allah akan selalu menjadi sandarannya.

Sebagaimana kita juga beriman kepada perkara ghaib seperti Malaikat, para Nabi dan Rasul dan apa yang mereka khabarkan kepada kita tentang adanya sorga, neraka, timbangan amal, yaitu yang dinamakan dengan sam’iyat (khabar yang dibawa oleh baginda Nabi dari perkara ghaib).

Sebagaimana dalam firman Allah:

“وَمَا لا تُبْصِرُونَ”

Artinya: “Dan (kami bersumpah) dengan apa yang tidak kalian lihat”(QS. Al Haaqoh:39).

Beriman kepada para Nabi dan Rasul serta mengimani bahwa Allah telah mengangkat derajat diantara mereka, dimana yang paling utama dan mulia adalah baginda Nabi kita Muhammad SAW, semua ini harus ada dalam hati ini. Serta kita juga wajib mengimani kitab-kitab Allah yang telah mereka bawa.

Kita juga harus beriman dengan qodho qodarnya, dengan meridhai yang manis dan pahitnya. Karena sesungguhnya kita meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah Dzat yang Maha Mengasihi dan Menyayangi kita, sehingga tidaklah mentakdirkan kecuali yang terbaik, meskipun pahit secara dzahirnya. Wallahu A’lam…

Bersambung…

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid