Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah, bahwa orang muslim dalam menghadapi fitnah akhir zaman ini ada dua macam.
Yang pertama adalah orang yang tidak termasuki oleh fitnah ini, sehingga hatinya bersih seperti batu halus yang tidak tertempel oleh noda.
Dan yang kedua adalah orang yang hatinya terkena fitnah ini, sehingga ketika kita melihatnya maka kita akan terheran, karena secara dzahir dia beragama islam akan tetapi akhlaknya tidak islami, tingkah lakunya tidak sesuai dengan keimanannya, serta ihwalnya tidak sesuai dengan ihsannya.
Diantara fitnah akhir zaman ini adalah sebagaimana baginda Nabi SAW sabdakan:
“حَتَّى إِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا وَهَوًى مُتَّبَعًا وَدُنْيَا مُؤْثَرَةً وَإِعْجَابَ كُلِّ ذِى رَأْىٍ بِرَأْيِهِ”
Artinya: “Hingga kamu melihat kebakhilan diikuti, hawa nafsu dituruti, perkara dunia lebih diutamakan, dan masing-masing membanggakan diri dengan pendapatnya “(HR. Abu Dawud).
Semua hal ini disebabkan oleh karena dirinya tidak mengetahui tentang fitnah akhir zaman, sehingga fitnah ini masuk dalam hatinya. Pada hadits lain baginda bersabda:
“سَيَأْتِى عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِى أَمْرِ الْعَامَّةِ”
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid