Namun, pihaknya belum dapat memastikan apakah bangunan tersebut merupakan peninggalan kerajaan atau petirtan milik desa pakraman saat itu.
Suwarbhawa menduga benda-benda bersejarah ini hancur dan tertimbun tanah lantaran berbagai fenomena alam yang pernah terjadi dimasa lampau akibat adanya gunung meletus, tanah longsor hingga banjir.
“Hal ini dibuktikan dengan adanya beragam tekstur tanah yang menimbun dasar bangunan yang kemungkinan dahulunya bangunan ini rusak dan tertimbun karena gunung meletus, longsor dan banjir, karena terlihat bentuk material tanah seperti itu,” ujarnya.
Dalam melakukan penelitian, pihaknya mengaku sebisa mungkin menghindari perusakan bangunan yang sudah ada, karena didekat area penggalian sudah berdiri banguan pura yang disucikan oleh masyarakat sekitar.
Namun, untuk penelitian setiap benda yang dianggap bersejarah akan tetap diteliti. “Untuk saat ini benda-benda peninggalan bersejarah berupa arca telah dibuatkan bangunan gedong arca,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh: