Taujih Syeikh DR Yudi Latif (kiri) bersama Khodim Zawiyah Arraudhah Al Akh Muhammad Danial Nafis (kanan) saat acara Kajian Spesial Ramadhan di Zawiyah Arraudah, Jalan Tebet Barat VIII, No 50, Jakarta Selatan, Minggu (4/6/2017). Dalam kajian Spesial Ramadhan ini yang bertamakan "Pancasila dalam Tasawuf Islam". AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh sahabat-sahabatnya, atas ucapan selamat dan doa yang disampaikan kepada dirinya. Yudi mengaku, tidak bisa membalas ucapan selamat itu satu persatu kepada para sahabatnya.

“Saya tidak bisa membalasnya satu per satu mengingat banyaknya ucapan yang masuk. Semoga berkenan menerima balasan sekaligus ini,” ucap Yudi Latif dalam siaran persnya yang diterima aktual.com di Jakarta, Minggu (11/6).

Cendikiawan muda ini diangkat dan dilantik menjadi Kepala UKP-PIP oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/6). Yudi dilantik bersama dengan beberapa tokoh, yang dilantik sebagai pembina UKP-PIP, diantaranya adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Ketua MUI KH. Ma’ruf Amien.

Dijelaskan Yudi Latif, kendati dirinya diberi mandat oleh pemerintah dalam pembinaan Pancasila, bukan berarti dirinya benar-benar figur yang Pancasilais paripurna.

“Sejauh manusia punya potensi bersalah, tidak akan pernah ada manusia yang sepenuhnya Pancasilais. Kita semua hanya berusaha mendekati idealitas nilai Pancasila dalam kehidupan publik,” jelas Yudi Latif.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memberikan koreksi kepada dirinya jika selama menjabat sebagai Kepala UKP-PIP, tidak sejalan dengan nilai Pancasila.

“Oleh karena itu, jangan segan-segan mengingatkan kami bila ucapan, tindakan dan kebijakan kami tidak selaras dengan tuntutan moral Pancasila,” katanya.

Yudi Latif mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk bersama-sama berperan aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap sendi kehidupan bernegara, baik di Tanah Air maupun di luar negeri.

“Perlu saya ingatkan, bahwa Pancasila itu tentang kita, dari kita dan untuk kita. Perwujudannya tidak bisa hanya menunggu peran negara, melainkan tanggung jawab semua pihak. Maka dari itu, mari kita bergotong-royong, mengambil peran masing-masing untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bersama, demi memastikan segala warna bersatu, rasa bersambung, rezeki berbagi,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: