Kehidupan warga di kolong jembatan tol Kamal, Jakarta Barat, Rabu (27/12/2017). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka kemiskinan di Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun, namun penurunan berjalan ini lambat. BPS per Maret 2017 kemiskinan Indonesia tercata 10,64%. Secara absolut masih sekitar 27,7 juta jiwa. data BPS 2010 ke 2017 memang relatif lambat ya, padahal sudah puluhan triliun dikeluarkan untuk pengentasan kemiskinan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR Bambang Soesatyo mengapresiasi capaian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menekan angka kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan tingkat kemiskinan di Indonesia turun dari 10,12 persen pada Maret 2017 menjadi 9,82 persen pada Maret 2018.

Angka itu merupakan rekor baru. Sebab, angka kemiskinan untuk pertama kalinya turun menjadi single digit sejak krisis 1998.

Menurut Bambang, pemerintah harus terus menekan angka kemiskinan termasuk dengan menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat. “Mengingat naiknya harga komoditas utama seperti beras, gula, daging sapi, serta telur dan daging ayam bisa menurunkan daya beli masyarakat,” ujar Bamsoet -panggilan akrabnya- di Jakarta, Selasa (17/7).

Selain itu, Bamsoet juga mendorong menteri-menteri pembantu Jokowi menggencarkan program pengentasan kemiskinan. Legislator Partai Golkar itu meminta Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) terus berupaya menekan jumlah kemiskinan melalui pemerataan pembangunan.

“Salah satu faktor masih tingginya angka kemiskinan akibat belum meratanya pembangunan terutama di wilayah Indonesia bagian timur,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara