“Langkah yang cepat perlu dilakukan oleh Gubernur Anies dan Wagub Ariza, salah satunya pembuatan pintu air di sejumlah daerah perkampungan. Seperti tempuran sungai, agar bisa mencegah meluapnya kali hingga menyebabkan banjir,” kata Kent.

Lalu, sambung Kent, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) harus rajin melakukan pengerukan disejumlah kali di Jakarta secara rutin, agar dapat menampung air kiriman dari kota-kota penyangga seperti Bogor dan Depok.

“Harus rajin dan rutin dalam pengerukan kali, minimal sebulan sekali. Lalu normalisasi sungai harus segera di laksanakan dan membuat waduk serta sumur resapan, agar bisa maksimal dalam menangkal bencana banjir,” tuturnya.

Kent juga menyoroti kesinambungan drainase antarkawasan. Menurutnya, drainase yang dibenahi parsial tidak akan menyelesaikan masalah banjir. Oleh karena itu, ia menegaskan setiap kawasan harus menyatukan sistem pengairannya.

Ia pun meminta kepada Gubernur Anies dan Wakil Gubernur Ariza agar bisa terjun langsung ke permukiman penduduk, supaya bisa melihat permasalahan dasar yang harus dibenahi, serta harus melakukan sosialisiasi secara massif terkait bencana banjir.

“Harus masif sosialisasi kepada warga tentang banjir. Pak Anies dan Pak Ariza harus turun ke lapangan, jangan hanya berbicara tapi tidak memahami permasalahan yang mendasar di wilayah-wilayah permukiman. Kenyataanya saat ini banyak warga yang di depan rumahnya tidak mempunyai saluran air atau got,” ketus Kent.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid