Anak anak bermain air yang mengenangi Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/2). Underpass ini hampir tenggelam karena dilanda banjir yang mencapai 7 meter. Hingga kini penyedotan belum dilakukan. Underpass Kemayoran, mulai terendam banjir pada pukul 04.30 WIB pagi tadi, karena curah hujan yang tinggi menjadi penyebab banjir di underpass Kemayoran. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, saat ini DKI Jakarta sedang memasuki fase peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Dengan adanya fakta itu, wilayah Ibu Kota saat ini belum memasuki musim hujan.

Namun, BMKG mengimbau kepada masyarakat selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem saat musim penghujan tiba. Tak hanya itu, banjir pun akan menghantui permukiman warga yang berada dibantaran sungai.

Sebelumnya juga, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, ada tiga penyebab banjir masih terjadi di Jakarta, yakni banjir akibat hujan lokal, kemudian banjir kiriman dari hulu, dan ketiga karena air laut mengalami pasang atau banjir rob.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D dan Anggota Bapemperda DPRD Provinsi DKI Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth menilai, banjirnya ibukota bukan hanya faktor dari hujan lokal saja, akan tetapi ada reka tata kota yang harus diperhatikan kembali oleh Pemprov DKI Jakarta.Anggota DPRD DKI Jakarta

“Jadi jangan salahkan hujan lokal atau pun banjir kiriman, tetapi Pemprov DKI harus benar-benar siap dalam menghadapi banjir di musim penghujan nanti. Banyak reka tata kota yang harus diperhatikan secara khusus,” kata Kenneth, Senin (19/10).

Pria yang disapa Kent itu juga meminta kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan agar bisa memikirkan bagaimana mencegah supaya Jakarta tidak banjir lagi. Diketahui saat ini, sejumlah warga Jakarta kerap kebanjiran jika hujan sudah mulai turun.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid