NTT, aktual.com – Puluhan rumah warga di NTT tepatnya di utara Pulau Flores terendam banjir pesisir (ROB) sejak beberapa hari terakhir yang diperkirakan puncak pada tanggal 3 April 2021.

Warga di pesisir utara Pulau Flores yang paling terdampak, yakni Desa Kebirangga di Kabupaten Ende dan Desa Marapokot di Kabupaten Nagekeo.

Selain dari banjir pesisir, abrasi pantai akibat besarnya gelombang laut disertai angin dan hujan terus melanda wilayah tersebut hingga merusak fasilitas umum dan juga perahu motor milik nelayan lokal.

Badan Meteorologi Kimotologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi NTT sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait antisipasi bencana banjir pesisir disejumlah wilayah pesisir di NTT yang berlangsung mulai tanggal  1 hingga 3 April kedepan.

Peringatan tersebut sangat ditekakan bagi masyarakat yang berada di wilayah pesisir agar selalu waspada akan banjir pesisir yang bisa menimbulkan dampak bahaya bagi nyawa dan kerusakan fasilitas lainnya.

Dampak bencana banjir pesisir berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 13 rumah di Desa Marapokot Kabupaten Nagekeo dan 27 rumah di Desa Kebirangga Kabupaten Ende terendam banjir tersebut.

Data lain juga menyebutkan, terdapat 1 buah perahu milik Desa Kebirangga rusak akibat hantaman gelombang.

Alimudin warga Kebirangga mengaku, banjir pesisir dan abarasi saat ini terus mempora porandakan Pelabuhan nelayan dan merendam rumah milik warga dengan ketinggian air sekitar 1 meter.

“Abarasi meruntuhkan beberapa rumah warga dan memporak porandakan darmaga nelayan serta pemukiman terendam banjir Rob setinggi satu meter di desa ini”,jelasnya.

Sementara Basri warga Marapokot mengatakan, banjir pesisir merendam pemukiman warga bukan baru pertama kali terjadi. Ianjutnya, Desa Marapokot setiap tahun menjadi langganan banjir pesisir dan melumpuhkan semua aktifitas ekonomi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Tatap Redaksi