Jakarta, Aktual.com — Bank Dunia menyambut baik pendirian bank pembangunan baru yang dibangun oleh negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan), yang dinamakan Bank Pembangunan Baru (New Development Bank/NDB).

“Kami memberikan selamat kepada Presiden New Development Bank KV Kamath, dan para negara pendirinya, Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan,” kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (23/7).

Menurut Jim Yong Kim, NDB bergabung dengan beragam lembaga multilateral lainnya, termasuk Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB), guna mengatasi kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur dunia.

Apalagi, lanjutnya, negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah rata-rata mengalami ketimpangan hingga 1-1,5 triliun dolar AS per tahun dalam pembiayaan infrastrukturnya.

“Kami berkomitmen untuk bekerja erat dengan NDB dan institusi multilateral lainnya, dengan menawarkan pengetahuan kami dan melakukan proyek pembiayaan bersama infrastruktur,” katanya.

Presiden Bank Dunia mengemukakan bahwa tipe kemitraan seperti itu akan penting untuk meraih sasaran bersama yaitu menghentikan kemiskinan ekstrim pada 2030, meningkatkan kesejahteraan bersama, dan mengurangi ketimpangan di masyarakat.

Sebagaimana diwartakan, Bank Pembangunan Baru BRICS (NDB), Selasa (21/7), diresmikan di Shanghai dengan upacara pembukaan kantor pusat itu dipimpin Presiden NDB Kundapur Vaman Kamath, Menteri Keuangan Tiongkok Lou Jiwei dan Wali Kota Shanghai Yang Xiong.

“BRICS adalah kelompok terdiri atas lima negara (Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) dengan tujuan sama, dan kami harus bekerja sama lebih dekat lagi,” kata Kamath dalam sambutannya.

“Peresmian NDB akan secara serius mempengaruhi ekonomi dunia dan membantu memulihkannya,” kata Lou Jiwei. Kesepakatan untuk mendirikan bank itu dicapai pada 15 Juli 2014 di Fortaleza, Brazil.

Bank itu akan memiliki modal awal sebesar 50 miliar dolar AS namun nantinya modal akan meningkat menjadi 100 miliar dolar AS. Bank itu telah dibentuk untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan proyek-proyek untuk pembangunan berkelanjutan BRICS dan negara-negara berkembang lainnya.

Presiden pertama bank itu merupakan wakil dari India. Seorang wakil dari Brazil akan menjadi ketua dewan direksi, dan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov akan menjadi ketua dewan gubernur.

Artikel ini ditulis oleh: