Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berjalan bersama Sekjen ASEAN Le Luong Minh (kanan) untuk menghadiri perayaan HUT ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (10/8). Asosiasi negara-negara di Asia Tenggara itu merayakan ulang tahunnya yang ke-48. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pras/15

Jakarta, Aktual.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan Koalisi Indonesia Hebat tidak berganti nama, melainkan mengalami perubahan posisi koalisi menjadi Partai Pendukung Pemerintah.

Hal itu disampaikan JK menanggapi pertemuan Presiden Joko Widodo dengan petinggi partai pendukung Pemerintah di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis malam (12/11).

“(KIH) Bukan berganti nama, tapi posisinya Partai Pendukung Pemerintah,” kata JK di Jakarta, Jumat (13/11).

Dia menambahkan, pertemuan Kamis malam juga membahas mengenai perkembangan pemerintahan, termasuk di bidang ekonomi dan iklim politik (Baca: Tiga Fokus Ini yang Dibicarakan Elit Parpol dan Presiden).

.”Ya biasa kan membahas tentang pemerintah, membahas ekonomi dan iklim politik,” tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy mengungkapkan telah terjadi pertemuan tertutup antara presiden, wapres dan para pimpinan partai Koalisi Indonesia Hebat.

Dalam pertemuan tersebut hadir Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.

Selain itu, hadir pula para sekretaris jenderal dari masing-masing partai pendukung.

“Dalam rapat tadi disepakati (KIH) diubah namanya menjadi partai-partai pendukung pemerintah,” kata Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya, Kamis malam.

Artikel ini ditulis oleh: