Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat memahami, harga bahan bakar minyak akan dinaikkan oleh pemerintahan Jokowi-JK.
JK beralasan, subsidi bahan bakar minyak perlu dipangkas dengan menaikkan harga BBM. Hal itu dikarenakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) saat ini perlu diselamatkan.
“Kami harap masyarakat paham, bahwa penaikan BBM nanti juga bertujuan demi kesejahteraan rakyat. Jadi bukan kita bicara penaikan, tapi akan memindahkan subsidi konsumtif ke subsidi produktif,” kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Jumat (24/10).
Namun Wapres JK tidak menyebut berapa besaran penaikan itu. Bahkan, soal waktu penaikannya, JK belum bisa memastikannya. Namun dia membantah, kalau itu akan diberlakukan per tanggal 1 November 2014.
“Ah tidak benar itu, saat ini kami masih sibuk menyusul kabinet mendatang. Jika ada yang bilang kalau BBM akan naik Rp2.000 atau Rp3.000 pada 1 November mendatang, tidak benar,” kata JK.
Dia pun menegaskan kembali alasannya menaikan harga BBM, lantaran untuk menolong kondisi keuangan negara, selain itu nantinya alokasi dana untuk subdisi BBM akan dialihkan untuk pembiayaan pendidikan, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteran rakyat melalui program yang jelas dan nyata.
“Kami harap masyarakat paham, bahwa kenaikan BBM nanti juga bertujuan demi kesejahteraan rakyat. Jadi bukan kita bicara kenaikan, tapi akan memindahkan subsidi konsumtif ke subsidi produktif,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: