Pekerja melintas dengan latar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Jumat (24/2). IHSG akhir pekan ditutup menguat 13,15 poin (0,24 persen) ke level 5.385 setelah bergerak di antara 5.370-5.391. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/17.

Jakarta, Aktual.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa aksi jual oleh investor asing di pasar saham domestik hanya untuk merealisasikan keuntungannya.

“Saya cek dan tanya kepada mereka, mereka tetap di sini, yang terjadi hanya ‘take profit’ biasa. Dengan ekonomi Indonesia yang bagus, asing akan tetap bertahan,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio menanggapi pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (6/2).

Pada Selasa ini, IHSG BEI ditutup melemah 111,13 poin atau 1,68 persen menjadi 6.478,54, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 16,51 poin (1,49 persen) menjadi 1.090,48. Sementara investor asing membukukan jual bersih atau “foreign net sell” sebesar Rp1,745 triliun.

Menurut dia, aksi jual saham oleh investor asing merupakan salah satu strategi dalam berinvestasi. Investor asing akan keluar dari satu saham dan akan kembali masuk ke saham lainnya dengan valuasi yang lebih murah.

“Dengan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, kami optimistis minat investor berinvestasi di pasar modal Indonesia masih tinggi,” katanya.

Tito Sulistio mengharapkan agar emiten segera merilis laporan kinerja keuangan tahun buku 2017, sehingga dapat memberikan sentimen positif ke pasar saham domestik. Pihaknya optimistis, kinerja emiten mengalami pertumbuhan laba yang sesuai harapan pasar.

“Ekonomi 2017 bagus, jika hasil kinerja perusahaan emiten juga bagus, maka penurunan IHSG saat ini hanyalah sementara,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Tito Sulistio juga mengemukakan bahwa pada 2017 lalu, kinerja pasar modal Indonesia menempati urutan ke lima dunia dengan pertumbuhan mencapai 20 persen. Sementara hingga Januari 2018 ini, pertumbuhan pasar modal Indonesia sebesar 3,5 persen.

“Dalam dua hari terakhir ini pasar saham turun. Yang menarik, posisi kita di ASEAN masih paling bagus, penurunannya paling kecil dibandingkan yang lain, bahkan sekarang kita berada di nomor tiga di dunia,” paparnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: