Jakarta, Aktual.com — Bahasa merupakan kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini, karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat.
Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki.
Mungkin dari kita khususnya Muslim pernah mendengar atau membaca artikel jika bahasa akhirat adalah bahasa arab. Namun pertanyaannya, benarkah bahasa Arab adalah bahasa yang dipakai umat manusia saat berada di Akhirat nanti?
“Ada pun Hadis yang mengatakan bahwa bahasa Akhirat adalah bahasa Arab, menurut beberapa Ulama mengatakan jika Hadis tersebut tidaklah benar,” terang Ustad Hasanudin kepada Aktual.com, di Jakarta, Minggu (27/03).
“Pada hakikatnya ita tidak tahu, bahasa apa yang Allah SWT gunakan untuk berkomunikasi saat di akhirat dan pada hari Kiamat. Kita juga tidak tahu, bahasa apa yang didengar oleh para makhluk ketika mereka berkomunikasi dengan Tuhannya. Karena sebenarnya Allah SWT tidak menceritakan hal itu sama sekali, demikian pula Rasulullah SAW,” katanya lagi.
“Dan tidak ada riwayat yang sahih bahwa bahasa persia adalah bahasa penduduk Neraka. Demikian pula, tidak ada riwayat sahih bahwa bahasa Arab adalah bahasa penduduk Surga. Dan kita juga tidak tahu adanya diskusi para sahabat Radhiyallahu ‘anhum tentang masalah ini. Bahkan mereka semua tidak memberikan komentar tentang bahasa kelak di akhirat. Karena membahas masalah ini termasuk pembahasan sia-sia,” lanjutnya.
Walaupun ada sebagian Ulama yang mengatakan, Allah SWT berkomunikasi dengan bahasa Arab. Ada juga yang mengatakan, untuk penduduk Neraka, mereka berkomunikasi dengan bahasa persia. Dan, hal itu menjadi bahasa mereka di Neraka. Bahkan, ada juga yang mengatakan, komunikasi mereka dengan bahasa Suryani. Karena ini bahasa yang digunakan Nabi Adam. Dan semua bahasa turunan darinya. Kecuali ahli surga, mereka berbicara dengan bahasa Arab.
Dan semua pendapat ini, tidak memiliki dasar pijakannya. Baik secara logika maupun dalil yang sahih. Ini semua hanya klaim tanpa dalil. Dan Allah SWT Maha Tahu dan Maha Bijaksana.
“Oleh karena itu untuk masalah bahasa di akhirat, sebaiknya tidak perlu banyak dipertanyakan. Kita pasrahkan kepada Allah SWT. Karena Allah SWT paling tahu mana yang terbaik. Akan lebih bermanfaat, jika umat lebih menyibukkan diri untuk beramal demi kebaikannya di akhirat,” tutur ia memberikan nasihat.
Artikel ini ditulis oleh: