Ramallah, aktual.com – Sejumlah orang Palestina pada Minggu (6/1) waktu setempat, cedera akibat ditembak peluru logam yang berlapis karet, dan beberapa orang lagi sesak nafas sementara bentrokan berkecamuk terus di Al-Bireh, dekat Ramallah, kata koresponden WAFA.

Pasukan Israel menyerbu Kota Al-Bireh, menyerbu toko komersial di daerah tersebut, dan menyita gambar dari kamera keamanan, sehingga menyulut bentrokan dengan warga.

“Pasukan Israel menggunakan peluru logam yang dilapisi karet dan gas air mata terhadap warga, menembak dan melukai beberapa orang dengan peluru karet,” kata Kantor Berita Palestina, WAFA, Senin (7/1). Beberapa lagi orang Palestina menderita sesak nafas akibat menghirup gas air mata.

Pada Minggu pagi, seorang anak yang berusia enam-belas tahun dilaporkan ditembak dan menderita luka parah akibat peluru logam yang berlapis karet selama penyerbuan militer Israel ke dalam Kota Al-Bireh.

Penyerbuan militer Israel itu dilancarkan setelah satu bus Israel dibakar pada Sabtu (5/1) malam di dekat permukiman Beit El.

Sementara itu, pesawat tempur Israel pada Ahad menyerang beberapa sasaran di Khan Hounis di bagian selatan Jalur Gaza, dan sasaran lain di bagian utaranya sehingga menimbulkan kerusakan tapi tidak merenggut korban, kata koresponden WAFA.

Ia mengatakan beberapa pesawat tempur menembakkan dua rudal ke satu lokasi di sebelah timur Khan Younis, sehingga mengakibatkan kebakaran dan benar-benar menghancurkan tempat tersebut.

Beberapa helikopter Israel juga menembakkan rudal ke satu lokasi di sebelah timur Kota Gaza, sehingga menghancurkan wilayah itu dan membuat panik warga permukiman tersebut, terutama anak-anak.

Sasaran ketiga diserang di Beit Hanoun di bagian utara Jalur Gaza, dan senjata artileri membom satu daerah terbuka di sebelah timur Jabalya, kata koresponden itu.

Israel menyatakan serangan tersebut dilancarkan “setelah beberapa orang Palestina menerbangkan balon yang dibakar ke dalam wilayah Israel Selatan. Balon itu jatuh tanpa mengakibatkan kerusakan atau melukai warga”.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin