Jakarta, Aktual.com — Marhaban Ya Syahrul Shiam (Selamat datang Bulan Ramadhan). Begitulah kata-kata yang seharusnya kita lantunkan sebagai seorang Muslim. Karena kata Rasulullah saw, Barangsiapa menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan suka cita. Maka diharamkan baginya Api Neraka.
Sebagai seorang muslim tentunya kita jangan sampai menyia-nyiakan bulan suci nan penuh berkah ini. Karena umat muslim yang tidak berlomba-lomba mengumpulkan pahala tidak akan memiliki bekal untuk hidup di akhirat kelak nantinya. Kita ketahui bahwa umur setiap manusia tidak ada orang yang mengetahuinya, kecuali Allah SWT yang maha mengetahui segalanya.
Jika kita diberikan umur panjang hingga bertemu kembali bulan suci Ramadhan yang merupakan bulan Ramadhan bulan seribu bulan yang paling penuh dengan berkah maka akan rugi jika tidak melaksanakan amalan sunah dalam beribadah di bulan penuh keberkahan ini.
Nabi Muhammad SAW memberikan contoh kepada umat Islam mengenai amalan-amalan ibadah sunah yang di lakukan di bulan Ramadhan. Berikut ini adalah macam-macam amalan yang dianjurkan diperbanyak selama bulan Ramadhan.
1. Melaksanakan Makan Sahur
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
“Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan.” (HR. Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095)
2. Menyegerakan Berbuka Puasa
Jika telah tiba waktu untuk berbuka puasa, maka hendaklah untuk menyegerakan berbuka, karena di dalamnya banyak mengandung dengan kebaikan. Rosulullah SAW bersabda :
“Manusia akan sentiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
3. Tadarus Al-Quran dan Mengkhatamkannya
Di bulan Ramadhan tentu saja sangat kental berhubungan dengan Al-Quran, pasalnya pada bulan Ramadhan merupakan pertama kalinya Al-Quran itu dirturunkan. Oleh sebab itu aktifitas mengaji, tadarusan, sekaligus mengkaji isi dari bacaan Al-Quran termasuk sangat utama waktu itu dan termasuk salah satu aktifitas utama yang di lakukan oleh Nabi SAW dan generasi terbaik. Dan setiap kita membaca dari awal juz pertama hingga seterusnya, di upayakan untuk mengkhatamkan Al-Quran.
4. Berdakwah / Menyebarkan Ilmu Kebaikan
Di bulan Ramadhan ini jangan pernah menyia-nyiakan bulan penuh berkah ini. Satu bulan penuh kita bisa mendapatkan waktu untuk berdakwah dan menyebarkan ilmu-ilmu tentang kebaikan. Dengan itu kita bisa mengajak orang di sekitar untuk berubah menjadi baik dan juga di bulan Ramadhan yang sudah menyebar suasananya tentu semua orang akan mau menerima nasihat untuk berbuat baik.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung” (TQS. Al-Imran[3] : 104)
Akan tetapi ketika anda memberikan nasihat, tentu saja nasehat yang memiliki dalil dan hukum-hukum yang jelas baik secara harfiah dan logika. Karena Rosulullah SAW pernah bersabda, ”Barangsiapa menunjuki kebaikan, baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun.”
5. Memberikan Makanan Berbuka Puasa (Ith’amu ath-tha’am)
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ وَلَا يَنْقُصُ مِنْ اَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ – صحيح النسائى و الترمذى
“Barang siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu” (Shohih Nasa’i dan Tirmidzi)
6. Salat Tawawih (Qiyamul Ramadhan)
Salat tarawih (Qiyamul Ramadhan) merupakan ibadah sunah yang dilakukan ketika bulan puasa. Anda perlu mengetahui juga bahwa salat tarawih dapat dilakukan di rumah sekalipun, tidak harus di masjid.
Pasalnya Rasulullah pernah merasa khawatir ketika melakukan sholat terawih di masjid selama 3 hari berturut-turut secara berjamaah, jika dianggap salat tarawih ini dianggap salat yang wajib dilakukan berjamaah dan harus di masjid. Sehingga Rasulullah setelah itu melakukan salat sendirian di rumah.
7. Bertaubat
Di bulan Ramadhan tentu setiap orang pasti tahu soal kelebihan yang akan kita dapatkan. Seluruh perbuatan negatif, kejahatan, dan yang lainnya akan di bukakan pintu ampunan kepada kita jika melakukan ibadah di bulan penuh berkah ini. Allah akan membuka pintu ampunan lebar-lebar bagi umat Nya yang mau bertaubat.
8. I’tikaf
I’tikaf merupakan sebuah perbuatan berdiam diri di masjid dengan tujuan untuk beribadah. Hal ini sering sekali di lakukan oleh Rasululllah pada waktu itu yakni pada awal, pertengahan dan paling sering 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Akan tetapi, ibadah ini kerap kali dianggap berat oleh umat muslim, sekarang semakin dikit orang yang melakukan i’tikaf di masjid. Padahal ibadah ini sangat baik dan pernah dikomentari oleh Imam Az-Zuhri, “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan i’tikaf padahal Rasulullah tidak pernah meninggalkannya sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau wafat.”
9. Menghidupkan Lailatul Qadar
Di dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang sangat spesial dan istimewa. Yaitu lailatul qadar yang mana sering di sebut dengan malam seribu bulan. Karena malam itu keberkahannya bernilai sebanyak malam selama seribu bulan. Rasulullah saw. amat menjaga-jaga untuk bisa meraih malam lailatul qadar. Maka, Beliau menyuruh kita mencarinya di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Kenapa demikian? Karena barangsiapa yang melakukan ibadah salat di malam Lailatul Qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Begitu kata Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Bahkan, untuk mendapatkan malam penuh berkah itu, Rasulullah saw. mengajarkan kita sebuah doa, “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.” Ya Allah, Engkaulah Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha Pemberi Ampun. Ampunilah aku.
10. Umrah
Jika anda memiliki rejeki berlimpah, cobalah rejeki itu gunakan untuk pergi umrah, karena pahalanya berlipat-lipat. Rasulullah SAW. berkata kepada Ummu Sinan, ia seorang wanita Anshar, agar apabila datang bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara dengan haji bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari dan Muslim).
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan