Jakarta, Aktual.com – Jumlah uang elektronik (e-money) yang beredar terus mengalami peningkatan baik dari nominal maupun volume transaksi mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat untuk transaksi secara nontunai mulai menunjukkan tren positif.

Berdasarkan data statistik Bank Indonesia (BI) yang dikutip Selasa (9/1) menyebutkan, jumlah nominal transaksi uang elektronik sampai dengan November 2017 mencapai Rp1,64 triliun atau meningkat bila dibandingkan dengan November 2016 yang mencapai ‎ Rp749,76 miliar.

Sementara dari sisi volume transaksi uang elektronik juga menunjukkan peningkatan yang signifikan.

“Tercatat sampai dengan November 2017, volume transaksi uang elektronik mencapai 128,51 juta kali transaksi atau meningkat bila dibandingkan dengan November 2016 yang mencapai ‎79,22 juta transaksi,” ungkap data BI tersebut.

Sedangkan untuk jumlah uang elektronik yang beredar sampai dengan November 2017 BI mencatat sebesar 113,72 juta atau meningkat bila dibandingkan dengan jumlah uang elektronik tahun sebelumnya di periode yang sama yakni 49,41 juta.

Sejauh ini, BI terus mendorong masyarakat untuk bisa bertransaksi secara nontunai. BI juga sudah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang sudah diterapkan dalam beberapa tahun terakhir.

Diharapkan kesadaran masyarakat akan transaksi nontunai terus mengalami peningkatan.

Terlebih, tepat pada 31 Oktober 2017, BI bersama dengan pemerintah dan otoritas jalan tol mendorong penggunaan uang elektronik dengan menetapkan pembayaran di seluruh gardu tol untuk wajib menggunakan uang elektronik. Hal tersebut diyakini juga bakal mendongkrak peredaran uang elektronik.

Penerapan transaksi nontunai di tol merupakan bagian dari sistem transaksi tol multi lane free flow (MLFF) yang resmi berlaku pada Desember 2018.

“Tujuan penerapan transaksi non tunai di jalan tol untuk menggugah kesadaran masyarakat akan gerakan nontunai tersebut,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo.

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: