Pegawai menghitung uang di cash center BNI, Jakarta, Senin (25/1). Pada tahun 2015, BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp326,1 triliun atau tumbuh 17,5 persen dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp277,6 triliun. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/aww/16.

Depok, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) sudah mengantisipasi naiknya kebutuhan uang pecahan logam dan kertas yang rutin terjadi tiap jelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Masyarakat dijamin tidak akan kerepotan mendapatkan uang recehan guna melakukan tradisi memberi ‘angpao’ saat Lebaran. Pasalnya BI sudah menyiapkan pecahan logam dan kertas hingga Rp120 triliun. “Masyarakat tak perlu khawatir,” kata Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Depok, Sabtu (14/5).

Melonjaknya kebutuhan masyarakat akan pecahan logam dan kertas di hari raya Lebaran membuat BI selalu lakukan langkah antisipasi tiap tahunnya. Kepala Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengakui, pihaknya bersiap sejak awal Ramadan hingga tujuh hari setelah Lebaran.

Di tahun – tahun sebelumnya, pecahan logam dan kertas yang keluar saat jelang Lebaran lebih dari Rp100 triliun. “2015 sekira Rp118-Rp120 triliun. Realisasinya bahkan Rp124 triliun,” ujar dia.

Untuk lokasi penukaran uang, kata dia bakal dibuka antara lain di Jakarta, Bandung dan Medan. Untuk di Jakarta misalnya di Silang Monas, Jakarta Pusat. “Untuk uang kecil BI sudah siapkan jauh – jauh hari di bawah Rp20 ribu. Dipastikan jumlahnya cukup,” kata dia.

Namun jika masyarakat mau lakukan transaksi dengan jumlah besar, dia menyarankan lakukan lewat non tunai. Sambil tak lupa dia ingatkan masyarakat tetap mewaspadai beredarnya uang palsu. Yakni dengan tetap lakukan langkah sederhana untuk mengetahui keaslian uang dengan pola 3D. “Dilihat, Diraba, Diterawang,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: