Jakarta, Aktual.com – Akibat kurangnya perawatan medis yang terjangkai di negara asal, sedikitnya 11 juta pasien di seluruh dunia pergi ke negara-negara lain untuk berobat. Bahkan industri wisata medis tersebut bernilai USD439 miliar.

Studi oleh VISA dan Oxford Economics mengatakan akibat dari meningkatnya biaya perawatan medis, makin menuanya masyarakat dan perkembangan transportasi internasional, industri wisata medis akan tumbuh pada tingkat 25 persen per tahun dalam 10 tahun mendatang.

Perusahaan perintis seperti perusahaan online MedRepublic yang berkantor pusat di Los Angeles, menjajaki potensi industri ini, membangun jembatan antara para dokter dan pasien di seluruh dunia.

“Piranti lunak kami memungkinkan para pasien menggunakan situs kami, sehingga mereka bisa mencari langsung dokter-dokter dan berbicara dengan mereka. Tujuan nomor satu wisata medis adalah Thailand. Yang kedua adalah Amerika, negara dengan tingkat pengobatan khusus yang tidak ditemukan di negara lainnya,” kata Robert Page, pendiri MedRepublic dilansir Aktual, Kamis (29/12).

Tapi 1.800 ribu warga Amerika pergi ke luar negeri untuk alasan medis setiap tahun karena tingginya biaya pengobatan.

“Bagi warga Amerika, yang menjadi tujuan utama adalah Meksiko karena kedekatan letaknya dan hubungan antara kedua negara. Alasan utama adalah pengobatan kanker,” lanjutnya.

“Banyak warga Amerika juga pergi ke negara-negara lain untuk prosedur seperti operasi plastik, gastric by pass atau prosedur mengikat bagian usus sehingga nafsu makan pasien berkurang dan operasi gigi,” kata Arturo Martinez, reporter VOA di Los Angeles.

“Berat badan saya dulu 88 kilogram. Saya punya banyak masalah kesehatan. Sangat mahal di Amerika. Saya khawatir karena keamanan di Puerto Vallarta tapi empat tahun lalu saya membuat keputusan terbaik dalam hidup saya, saya pergi ke Meksiko dan melakukan bedah perut di RS Puerto Vallarta,” kata Suzy Pozo, wisatawan medis.

Lebih lanjut, Voa Indonesia mengungkapkanb bahwa dengan maraknya wisata medis, Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Amerika memperingatkan apa yang mereka katakan risiko-risiko perawatan medis yang lebih murah di negara-negara lain. Perusahaan seperti MedRepublic mengatakan mereka berusaha menghindari potensi risiko itu dengan memfasilitasi secara langsung komunikasi antara wisatawan dan tim medis di luar negeri.

“Kami berusaha mengatasi isu-isu tersebut dengan informasi yang tepat untuk menunjukkan bahwa seorang dokter dan RS di India misalnya menawarkan kualitas yang sama seperti dokter atau RS di Amerika,” jelas Robert Page.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka