Jakarta, Aktual.com Polda Metro Jaya akan melakukan penyelidikan terhadap pekerja di luar sektor esensial dan kritikal yang masih beraktivitas di kantor saat melewati titik-titik penyekatan.

“Jadi cara bekerjanya anggota ini adalah mereka akan melakukan penyelidikan di stasiun-stasiun kereta, melakukan penyelidikan di titik-titik penyekatan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Jakarta, Kamis (8/7).

Ketika ditemukan ada pekerja di luar sektor esensial dan kritikal yang masih beraktivitas, kata Fadil, pihaknya kemudian akan dilakukan pendataan terkait tempatnya bekerja.

“Begitu mengetahui bahwa mereka masuk kerja padahal bukan sektor esensial dan kritikal, maka, tim ini akan langsung mendatangi kantornya,” ujar Fadil.

Kapolda menegaskan bahwa pimpinan perusahaan di luar sektor esensial dan kritikal menjadi pihak yang harus bertanggung jawab karena masih meminta karyawannya beraktivitas di kantor saat PPKM darurat.

Pihaknya menyayangkan karena masih ada pimpinan perusahaan non esensial dan kritikal yang meminta karyawannya untuk tetap bekerja di kantor saat PPKM darurat.

“Jadi ini bukan tanpa latar belakang, kami menemukan fakta seperti itu di lapangan,” jelas Fadil.

Sementara, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, antrean kendaraan di titik-titik penyekatan telah berkurang pada hari keenam PPKM darurat.

“Setelah dilakukan kanalisasi kemacetan jauh berkurang. Titik penyekatan yang biasanya kalau pagi antrean bisa satu kilometer. Kemarin itu paling panjang 50 sampai 100 meter,” kata Sambodo.

Sambodo menambahkan untuk antrean kendaraan roda empat di titik penyekatan saat ini rata-rata paling banyak hanya 10 kendaraan saja.

Sambodo menjelaskan bahwa berkurangnya antrean kendaraan bermotor di titik-titik penyekatan karena beberapa hal, pertama adalah manajemen penyekatan yang lebih rapih dan kesadaran masyarakat untuk mengurangi mobilitas.

“Artinya masyarakat yang melakukan mobilitas yang bergerak di bidang kritikal dan esensial. Waktu untuk melintasi perbatasan tersebut lebih cepat biasanya bisa satu jam,” ujar Sambodo.

Lebih lanjut, Sambodo mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan pengawasan di titik-titik penyekatan bahkan hingga ke jalur alternatif agar mengurangi mobilitas masyarakat pada pelaksanaan PPKM darurat.

“Ada beberapa penambahan yang sedang kita kaji untuk di jalur tikus. Kemarin ada penyekatan di Cijantung untuk antisipasi orang yg hindari Jalan Raya Bogor,” tutur Sambodo.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu