Jakarta, Aktual.co — Pengembangan bisnis kuliner berbasis budaya akan memperkuat pengembangan kepariwisataan pada suatu destinasi pariwisata, kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (Jabar), Lia Embasari.
“Kuliner berbasis budaya akan memperkuat pengembangan destinasi wisata, karena akan menjadi pemikat belanja wisatawan dan memberi nilai tambah kawasan itu,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Lia Embasari di Bandung, Kamis (23/10).
Menurut Lia, kuliner menjadi pendongkrak tingkat pertumbuhan ekonomi dan pemikat tingkat belanja wisatawan serta pelengkap kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanannya.
Untuk mencapai hal tersebut, menurut dia, harus ditopang oleh keberhasilan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk masyarakat pariwisata yang handal, kreatif dan inovatif.
Peran penting keberadaan SDM di industri pariwisata, adalah sebagai motor penggerak kelangsungan industri, pelaku utama yang menciptakan produk inti pariwisata serta salah satu faktor penentu daya saing industri.
“Wisata kuliner diharapkan mempunyai pemaknaan yang lebih mendalam ketimbang sekedar unsur pemuas selera lidah. Produk kuliner tidak hanya menampilkan makanan khas akan tetapi dapat berkembang menjadi suatu media interpretasi yang memperluas wawasan wisatawan,” ucapnya.
Wawasan itu, menurut dia, tidak hanya berkutat seputar cita rasa atau bumbu apa yang dipakai dalam hidangan, namun juga menambah pengetahuan tentang cara makan, gaya hidup, tradisi, kebudayaan, kesejarahan, sampai unsur geografis yang direpresentasikan lewat penyajian dan cita rasa hidangan tersebut.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar secara khusus menggelar pelatihan peningkatan kompetensi tenaga kuliner yang dilaksanakan 22 hingga 24 Oktober 2014 di Kota Cimahi, yang diikuti 30 pengrajin kuliner yang seluruhnya berasal dari Kota Cimahi.
“Penyelenggaraan pelatihan tenaga kuliner kali ini, penting dan tepat waktu. Di tengah-tengah upaya pembangunan ekonomi, produk kuliner sebagai basis ekonomi kerakyatan, perlu terus-menerus dikembangkan,” katanya.
Semangat berkarya dan berkreasi perlu difasilitasi, diberikan kemudahan dengan memberikan kesempatan kepada para perajin, untuk mengembangkan produk-produknya.
Strategi Pemasaran yang tepat dari hasil kreativitas para perajin, akan membuat produksi kuliner Jawa Barat semakin dikenal, tidak saja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
