Kendari, aktual.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan perempuan memiliki peran sangat besar dalam menentukan kemajuan derajat masyarakat Indonesia.

“Situasi di Indonesia masih harus perempuan punya peran,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo usai mengisi dialog tentang pendekatan BKKBN di era industri 4.0 di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (22/12).

Ia mengatakan dirinya berharap di era revolusi industri 4.0, para ibu perlu memberikan peran sentral dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di rumahnya.

Menurut dia, ibu-ibu memiliki peran lebih dari 70 persen sehingga mereka memiliki kontribusi yang sangat sentral dalam membangun kualitas manusia.

“Meskipun banyak bapak-bapak yang care terhadap anak, tetapi saya masih khusus untuk kualitas SDM anak kita ini 70 persen lebih ada pada ibu,” katanya.

Oleh karena itu, mengingat besarnya peran para ibu, pada Hari Ibu ia menyampaikan ucapan selamat Hari Ibu kepada seluruh ibu di seluruh Indonesia.

“Saya ucapkan selamat Hari Ibu. Terima kasih dan ingat bahwa peran ibu sangat sentral di dalam membangun kualitas anak-anak kita,” katanya.

Ketika perempuan ikut berperan baik, maka kemajuan di suatu wilayah, baik kemajuan di sektor ekonomi maupun pendidikan, juga baik.

Situasi di Indonesia, katanya, tidak bisa dibandingkan dengan situasi di negara-negara lain yang memberikan perlakuan berbeda pula terhadap perempuan.

“Mungkin kalau ada pengecualian mungkin di negara-negara khusus ya. Katakanlah negara yang memprotek perempuannya tetapi memang negara itu sektor jasanya secara kebetulan sudah sangat luar biasa,” katanya.

Ia mencontohkan negara seperti Arab Saudi yang tingkat kesejahteraannya tinggi berkat kunjungan ibadah haji dan umroh sehingga perempuan-perempuan di negara tersebut tidak diharuskan memberikan kontribusi terlalu besar seperti harus bekerja dan lain-lain.

“Di Mekkah itu diuntungkan dengan pusat ibadah yang secara taklik orang-orang pada datang, sehingga kesejahteraannya tinggi sehingga perempuan enggak kerja enggak apa-apa,” katanya.

“Tetapi kalau negara Indonesia tidak seperti itu. Di Indonesia perempuan tetap memiliki peran yang menentukan kemajuan derajat masyarakat,” katanya. (Eko Priyanto)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin