Jakarta, Aktual.com — Pedagang di pasar Pendidikan Jalan Pasar III, Medan Timur, meminta calon Wali Kota Medan Ramadhan Pohan memberantas pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum tertentu, Senin (23/11).

Hal itu diungkapkan pedagang buah bernama Edward Sihombing yang mengaku dipungli dua kali dalam satu minggu. Jika tidak memberikam, Edward mengaku akan mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan.

“Kami sangat resah dengan pungli disini. Yang mengutip uang itu preman. Uang tersebut bukan retribusi resmi. Mereka meminta uang Rp3.000 per pedagang. Kami harap bang Ramadhan bisa memberantas pungli disini. Medan bangkit bila dipimpin anak muda karena cuma anak muda yang punya keberanian,” keluh Edward.

Sementara, Abdul Rahim, pedagang ikan berharap agar Ramadhan tidak melakukan korupsi saat menjabat sebagai Wali Kota Medan. Dia juga meminta Ramadhan memperhatikan nasib pedagang kecil di Medan.

“Cuma satu harapan saya, bapak jangan korupsi. Sudah trauma kami dengan pemimpin yang korupsi di Medan ini. Imbasnya, warga Medan yang dirugikan. Infrastruktur di Medan rusak gara-gara korupsi,” tegas Abdul.

Ramadhan dihadapan puluhan pedagang menegaskan akan memperjuangkan semua hak pedagang di Kota Medan. Dia juga menjamin tidak akan ada lagi pungli yang dialami pedagang.

“Kita akan lakukan reformasi birokrasi di Pemko Medan dan juga merangkul semua pihak agar tidak terjadi lagi pungli. Pastinya saya akan memperjuangkan hak pedagang. Untuk apa korupsi, saya orang yang berkecukupan. Saya ingin menjadi Wali Kota untuk memperbaiki kota Medan. Bukan untuk mencari uang. Mari kita buat perubahan di Kota Medan,” jelas Ramadhan.

Artikel ini ditulis oleh: