Seorang warga mencari barang berharga miliknya di puing rumah mereka yang hancur tersapu tsunami di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (23/12/2018). BPBD setempat mencatat jumlah korban meninggal mencapai 59 orang, 20 orang masih dalam pencarian, seluruh korban merupakan warga setempat. ANTARA FOTO/Ardiansyah/nz.

Ambon, Aktual.com – Peristiwa erupsi gunung bawah laut yang terjadi tanpa ada guncangan gempa bumi namun tiba-tiba terjadi gelombang air pasang (tzunami) seperti di Selat Sunda bisa terjadi di Maluku.

“Selama ini seluruh dunia melakukan pemantauan dan pengamatan dini tzunami berdasarkan kejadian gempa bumi yang ada di dasar laut, misalnya gempa dasar laut dengan magnitudo 7 bisa membangkitkan tzunami, dan seluruh dunia menggunakan sistem itu,” kata Kepala Pusat BMKG, Dwikorita Karnawati di Ambon, Selasa (26/3).

Namun setelah kejadian di Selat Sunda, di situ tiba-tiba ada tzunami tanpa ada gempa bumi dan kondisi seperti ini juga bisa terjadi di wilayah Maluku.

Menurut dia, kejadian di Selat Sunda itu akibat ada gunung-gunung bawah laut yang dibangkitkan oleh erupsi gunung api bawah laut yang kemudian mengakibatkan lerengnya longsor.

“Kasus semacam ini juga bisa terjadi di sini sehingga kita harus mengingatkan atau menyampaikan kepada para nelayan dan masyarakat pesisir untuk mewaspadai hal seperti itu,” ujarnya.

Kemudian bisa juga terjadi seperti di Palu dimana gempa yang terjadi di sana, negara lain seperti Amerika Serikat dan Jepang tidak memberikan peringatan dini tzunami.

Artikel ini ditulis oleh: