Ilustrasi Gempa

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan gempa bumi yang terjadi di Ternate, Maluku Utara pada Minggu (7/7) malam merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku,” kata Dwikorita, Senin (8/7).

Dia mengatakan, gempa tersebut memiliki mekanisme sesar naik atau thrust fault akibat adanya tekanan atau kompresi lempeng mikro Halmahera ke arah barat, dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah timur.

Akibatnya menurut dia, lempeng laut Maluku terjepit hingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe.

Selain itu dia mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan guncangan dirasakan di Bitung dan Manado dengan intensitas IV-V MMI atau dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.

“Dan di Ternate III-IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: