Debu vulkanik erupsi anak Gunung Rinjani menutupi matahari pagi di langit Mataram, NTB, Kamis (5/11). Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani hingga saat ini masih mengeluarkan letusan abu vulkanik dengan intensitas sedang yang menurut pantauan satelit Himawari menunjukkan sebaran abu vulkanik ke arah barat hingga barat daya hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur yang berakibat terganggunya jadwal penerbangan di Bandara Internasional Lombok, Bandara Ngurah Rai Bali serta sejumlah bandara yang ada di wilayah Jawa Timur. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nz/15.

Kuta, Aktual.com – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayan III, I Wayan Suardana mengharapkan agar masyarakat Bali lebih waspada terhadap debu vulkanik erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Kami meminta warga atau calon penumpang pesawat selalu rajin memantau informasi cuaca di situs BMKG, sebelum memutuskan untuk bepergian dengan pesawat,” kata Kepala BMKG I Wayan Suardana di Kuta, Senin (9/11).

Ia mengatakan, pihaknya masih terus memantau perkembangan debu vulkanis Gunung Barujari Lombok. Aktivitas dan perkembangan debu vulkanis Gunung Barujari Lombok dipantau dan dilaporkan setiap jam.

“Data terakhir Senin, debu vulkanis Barujari Lombok terkonsentrasi di atas Pulau Lombok. Debu vulkanis mengarah ke selatan dan barat daya Pulau Lombok, sehingga Bandara Internasional Lombok (BIL) ditutup untuk aktivitas penerbangan,” ujar I Wayan Suardana.

Ia menjelaskan, meskipun hanya terkonsentrasi di atas Pulau Lombok, pihaknya meminta warga agar tetap mewaspadai debu vulkanis Barujari Lombok.

Dampak debu vulkanis Gunung Barujari diperkirakan akan terus terjadi selama aktivitas vulkanik di Gunung Barujari Lombok terus aktif.

Dampak debu vulkanis Gunung Barujari terhadap penerbangan akan bisa hilang jika musim hujan tiba, karena debu vulkanis akan hilang tersapu air hujan.

“Musim hujan diperkirakan akan datang pada akhir bulan November 2015,” ujar I Wayan Suardana.

Artikel ini ditulis oleh: