Pekanbaru, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut, hot spot atau titik panas di Pulau Sumatera meningkat drastis. Dari dua titik pada satu provinsi, kini menjadi 19 titik pada tiga provinsi.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan bertambahnya jumlah titik panas terpantau dari sensor modis yang terpasang di satelit Terra atau Aqua.

“Hari ini di Sumatera terpantau 19 hot spot. Aceh merupakan terbanyak yakni 11 titik,” papar dia, di Pekanbaru, Rabu (24/2).

Setelah Aceh, jumlah titik panas terbanyak ada di Sumatera Utara berjumlah enam hot spot. Sedangkan di Provinsi Riau ada dua titik panas, tersebar di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan.

Sebelumnya dua titik panas di Riau ada di Kabupaten Siak dan Kabupaten Indragiri Hilir. Tapi kali ini telah berpindah ke wilayah pesisir provinsi tersebut.

“Walau berpindah dua hot spot, namun confidence atau tingkat kepercayaan di atas 70 persen sebagai tanda titik api, masih nihil untuk wilayah Riau,” kata dia.

Slamet berujar, titik panas bukan berarti menjadi titik api atau kebakaran lahan dan hutan karena saat ini wilayah Provinsi Riau sedang dilanda musim hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

“Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata atau 10 sampai 50 milimeter terjadi dapat disertai petir dan angin kencang terjadi di wilayah Riau bagian Barat, Utara, Timur dan Selatan pada siang atau sore dan malam hari,” ucap dia.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin pekan lalu memperkirakan, bulan Maret hingga April tahun ini merupakan puncak dari musim hujan sehingga bahaya banjir dan longsor masih mengancam karena provinsi itu tepat berada equator atau garis khatulistiwa.

“Kalau puncak musim hujan di tahun 2016 pada pertengahan Maret sampai April. Itu kan sedang puncaknya musim hujan periode pertama di tahun ini,” papar dia.

Sugarin mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi masing-masing daerah di provinsi tersebut untuk bersiaga mewaspadai bahaya banjir dan longsor terutama daerah yang dianggap rawan.

Selain itu, kata dia, BMKG Stasiun Pekanbaru telah mengirimkan pemberitahuan rutin atau setiap hari terkait informasi cuaca kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau intansi terkait 12 kabupaten/kota di Riau.

“Tujuan kita, agar warga di daerah rawan banjir dan longsor supaya berhati-hati dengan bersiaga di musim hujan ini,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara