“Realisasinya nanti bulan September 2018. Dan diharapkan bisa kita umumkan pada bulan April ini. Tenaga pengajar sudah kita ambil, tentunya adalah tenaga pengajar yang memiliki kualifikasi penanggulangan bencana yang memang berkecimpung di dalam kegiatan penganggulangan bencana. Sekarang sudah ada 18 pengajar,” tambah dia.

Tak hanya itu, Willem menyebut tengah merancang rencana kerja sama. Sebab, begitu ia menggagas politeknik ini respon positif berdatangan dari maayarakat internasional.

“Mereka sangat tertarik untuk menjakin kerja sama dan ini akan menjadi Politeknik Penangulangan Bencana pertama di dunia,” tegas dia.

Untuk gelombang rekrutmen perdana, Willem menjelaskan jika dibuka untuk 70 siswa dengan ijazah terakhir SMA. “Persyaratannya masih kita susun. Untuk biaya gratis karena setelah lulus akan bekerja untuk pemerintah,” tutup dia.

Laporan: Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid