Jakarta, Aktual.com-Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) sebut terdapat 282 titik api (hotspot) dari ujung barat hingga timur Indonesia. Dimana enam diantaranya berada di Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sesuai dengan pantauan satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN pada Minggu (6/8) sebaran titik api ini terlihat di semua pulau di Indonesia.
Sebaran titik api ini kata dia meliputi Jawa Tengah (6), Jawa Timur (5), Jawa Barat (5), Papua (7), NTT (12), Kalimantan Barat (150), Lampung 9. Selain itu di Papua Barat (2), NTB (3), Babel (11), Kepri (4), Maluku (2), Sulteng (1), Gorontalo (1), Sumsel (23), Kalteng (1), Riau (16), Sumut (9), Jambi (2), Sumbar (2), Sulsel (18), dan Malut (1).
“Di lapangan jumlah hotspot ini kemungkinan lebih banyak karena adanya daerah-daerah yang tidak terlintasi satelit saat ada kebakaran hutan dan lahan,” jelas Sutopo kepada Media dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (6/8).
Lokasi hotspot kebakaran hutan dan lahan sendiri terletak pada lahan perkebunan swasta, lahan milik masyarakat dan di taman nasional.
Sedangkan Plotting lokasi hotspot tahun 2015, 2016 dan 2017 menunjukkan lokasi kebakaran hutan dan lahan ada yang selalu berulang setiap tahun seperti di Taman Nasional Tesso Nelo, OKI, daerah perbatasan antara Riau dan Jambi, dan beberapa daerah lainnya.
“Ada juga daerah-daerah yang baru yang sebelumnya tidak terbakar. Kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh Jambi makin ke arah timur atau makin mendesak ke hutan untuk perluasan kebun,” jelas Sutopo.
Sutopo menjelaskan daerah-daerah yang banyak terdapat Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Desa Tangguh Bencana terpantau jumlah hotspot lebih sedikit selama 2017.
Sedangkan di daerah-daerah yang sedikit MPA dan Desa Tangguh Bencana jumlah hotspot banyak.
“Ini menunjukkan bahwa daerah-daerah yang kurang pengawasannya adalah daerah yang banyak dibakar. Daerah yang dibakar umumnya adalah daerah yang sulit diakses dan jauh dari permukiman sehingga saat terbakar sulit dipadamkan,” sebut Sutopo.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs






















