Jakarta, Aktual.com — Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Pontianak, Kalimantan Barat, menangkap delapan tenaga kerja Indonesia ilegal di sebuah kamar hotel, yang siap diberangkatkan ke Malaysia.

“Terendusnya adanya upaya pengiriman TKI secara ilegal ke luar negeri tersebut, berkat adanya informasi masyarakat,” kata Kasi Penyiapan dan Penempatan BP3TKI Pontianak As Syafii di Pontianak, Rabu (11/11).

Dia menjelaskan, setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan penelusuran, dan kedelapan TKI tersebut yang akan dikirim secara nonprosedural ke Malaysia.

“Dari keterangan awal kedelapan TKI tersebut semuanya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Supadio Pontianak. Setelah sampai di Pontianak, mereka langsung dibawa ke hotel sebelum diberangkatkan,” ujarnya.

Syafii menambahkan rencana kedelapan TKI tersebut akan diberangkatkan hari ini menuju Malaysia menggunakan jalur darat. Kedelapan TKI tersebut semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Mereka dijanjikan bekerja di Malaysia pada sektor kontruksi dengan iming-iming gaji sebesar 2.000 ringgit Malaysia setiap bulannya, kata Syafii.

“Setelah dilakukan pengecekan para TKI tersebut hanya memiliki dokumen KTP dan paspor tanpa bisa menunjukkan dokumen sah yang lainnya sebagai persyaratan TKI bekerja ke luar negeri, seperti sertifikat kesehatan, visa kerja, perjanjian kerja, surat keterangan PAP (Pembekalan Akhir Pemberangkatan), asuransi TKI dan E-KTKLN,” ujarnya.

Syafii menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman terhadap TKI tersebut, termasuk mencari siapa otak atau pelaku yang menempatkan mereka ke luar negeri.

Adapun calon TKI non prosedural yang diamankan di salah satu hotel Selasa (10/11) malam, mereka berasal dari Jawa Tengah dan akan berangkat kerja ke Malaysia tanpa memiliki dokumen yang lengkap.

Modus penempatan mereka ini juga tergolong baru karena dari segi transportasi mereka menggunakan pesawat, dan menginap di hotel sehingga akan menyulitkan pengawasan terhadap mereka.

“Jadi seolah-olah mereka turis domestik yang berkunjung ke Kalimantan Barat padahal tujuan akhir mereka bekerja di Malaysia,” kata Syafii.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu