Menurutnya, jumlah kerusakan ini baru rekapitulasi pihaknya dalam tujuh bulan terakhir ini dan dipastikan akan bertambah apalagi pada Agustus 2019 ini terjadi gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sumur, Provinsi Banten mengakibatkan ratusan rumah di Kabupaten Sukabumi rusak.

“Meskipun demikian, bencana yang terjadi ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, hanya dua warga saja yang terluka itu pun luka ringan. Namun, akibat bencana ini kerugiannya mencapai Rp4 miliar lebih,” tambahnya.

Ia mengatakan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang paling rawan terjadi bencana. Pada musim kemarau ini bencana didominasi kebakaran dan kekeringan yang jumlahnya meningkat sejak empat bulan terakhir atau mulai April.

Maka dari itu, untuk antisipasi terjadinya bencana, khususnya di musim kemarau in,i masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran baik rumah, hutan maupun lahan.

“Dan yang terpenting untuk selalu mengawasi dan memeriksa kompor dan jaringan listrik yang bisa memicu terjadinya kebakaran< demikian Daeng Sutisna.

Artikel ini ditulis oleh: