“Dari komunikasi terakhir, petugas sudah menuju lokasi untuk mempersiapkan penanganan darurat,” ujarnya, Kamis (21/2).
Saat ini, jalur jalan tersebut bisa dilewati para pejalan kaki tetapi dengan sangat hati-hati.
Kondisi ini karena para pejalan kaki harus berjalan di atas batang kelapa yang dipasang melintang menghubungkan badan jembatan dengan badan jalan yang sudah terpisah sekitar hampir empat meter.
Sementara ketinggian badan jembatan ke dasar kali Noebunu mencapai puluhan meter, katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, karena menurut laporan BMKG, saat ini, wilayah NTT sedang memasuki puncak musim hujan sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam tanah longsor, banjir dan angin puting peliung.
Artikel ini ditulis oleh: