Magelang, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat di kawasan Gunung Merapi mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir lahar hujan, terutama saat turun hujan deras selama beberapa saat di puncak gunung api tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Sujadi, mengatakan peringatan tersebut terutama kepada masyarakat yang tinggal di kawasan 10 aliran sungai yang aliran airnya berhulu di Merapi.

“Kalau sudah ada peringatan dari BPBD atau relawan supaya tidak mendekati sungai, diminta warga untuk mematuhinya,” ucapnya di Magelang, Kamis (12/11).

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, katanya, puncak musim hujan di daerah setempat pada Januari-Februari 2016.

Pihaknya melakukan rapat koordinasi membahas pengurangan risiko bencana saat musim hujan, termasuk kemungkinan banjir lahar dari Merapi, dengan melibatkan berbagai pihak terkait, terutama unsur muspika se-Kabupaten Magelang.

Hingga saat ini, di Kabupaten Magelang terdapat sekitar 5.000 relawan penanganan bencana alam.

Mereka, katanya, akan memberikan informasi kepada masyarakat melalui berbagai sarana komunikasi, saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi yang rawan menimbulkan banjir lahar.

Sebanyak 320 dusun di 54 desa dan tujuh kecamatan di Magelang rawan banjir lahar, yakni Kecamatan Dukun, Srumbung, Sawangan, Salam, Muntilan, Ngluwar, dan Mungkid.

Sekitar 14 juta meter kubik material hasil letusan Merapi 2010 rawan longsor dan menjadi banjir lahar saat hujan deras. Aliran banjir lahar hujan tersebut, antara lain melewati alur Sungai Lamat, Putih, Pabelan, Senowo, Tringsing, Apu, Blongkeng, Krasak, dan Bathang.

Pada kesempatan itu, Sujadi juga mengatakan bahwa Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Magelang telah dilengkapi monitor layar lebar dan internet untuk memantau serta melaporkan bencana alam di daerah setempat, antara lain kepada Gubernur Jateng dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

“Kalau misalnya, hari ini terjadi bencana alam, hari ini juga data langsung bisa kami laporkan,” tuturnya.

Banjir lahar hujan dari Gunung Merapi secara intensif pernah terjadi pada 2011 setelah gunung berapi di perbatasan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu erupsi ekplosif pada akhir 2010.

Artikel ini ditulis oleh: