Komisaris Utama PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Hammam Riza Yusuf (kedua dari kiri), Direktur Utama Tugu Mandiri Donny J Subakti (kedua dari kanan), Direktur Keuangan dan Investasi Daneth Fitrianto (kiri) dan Direktur Teknik dan pemasaran Khusnun Arief (kanan) saat meluncurkan Mobile Aplication SIPerdana (System Informasi Peserta Dana Pensiun) PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri di Jakarta, Rabu (28/3). Aplikasi tersebut merupakan sebagai satu-satunya system layanan informasi berbasis web di industry Dana Pensiun Indonesia yang mampu menyajikan informasi saldo dan status kepesertaan secara real time 24 jam sehari 7 hari seminggu, acara peluncuran bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tugu Mandiri yang ke-25. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza mengharapkan menteri baru di bidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi harus dapat mewujudkan inovasi menjadi pilar pembangunan bangsa Indonesia untuk mempercepat Indonesia mencapai lompatan kemajuan.

“Dia (menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi baru) memiliki visi yang kuat bahwa inovasi dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dapat menjadi pilar pembangunan bangsa,” kata Hammam, Senin (21/10).

Menurut Hammam, menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi (menristekdikti) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin periode 2019-2024, harus memiliki komitmen tinggi dalam menumbuhkembangkan iklim inovasi dan iptek di Indonesia.

“Semoga litbangjirap (penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan) iptek dan inovasi menjadi landasan ilmiah dalam menentukan masa depan Indonesia yang maju mandiri sejahtera adil dan makmur. Dan Indonesia tumbuh sebagai kekuatan ekonomi dunia karena inovasi (innovation driven economy),” turur Hammam.

Menteri baru juga diharapkan mampu mensinergikan unsur-unsur penting dalam menciptakan ekosistem riset di Tanah Air.

Untuk menciptakan ekosistem yang mendukung iptek, Hammam mengatakan diperlukan koordinasi dengan berbagai kementerian, lembaga, dan industri.

Artikel ini ditulis oleh: