Jambi, Aktual.com – Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi pada Maret 2016 capai 289.810 orang (8,41 persen), atau berkurang 21.760 orang jika dibandingkan September 2015 sebesar 311.570 orang (9,12 persen).

“Selama periode September 2015 hingga Maret 2016, jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di daerah perkotaan berkurang 10,25 ribu orang, atau dari 125,6 ribu orang pada September 2015 jadi 115,35 ribu orang pada Maret 2016,” kata Kepala BPS Jambi Dadang Hardiwan di Jambi, Sabtu (6/8).

Sementara itu untuk di daerah perdesaan jumlah penduduk miskinnya berkurang 11,51 ribu orang atau dari 185,97 ribu orang pada September 2015 menjadi 174,46 ribu orang pada Maret 2016. “Selama periode September 2015 hingga Maret 2016, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan tercatat mengalami penurunan,” kata Dadang.

Sementara itu untuk persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2015 sebesar 12,11 persen, turun menjadi 10,86 persen pada Maret 2016, sedangkan penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 7,82 persen pada September 2015 menjadi 7,32 persen pada Maret 2016.

Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan atau perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2016 tercatat 76,63 persen, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2015 yang sebesar 76,43 persen.

Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, cabe merah, mie instan. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan, listrik, dan bensin.

Pada periode September 2015 hingga Maret 2016, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan menunjukkan penurunan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin mengecil, kata Dadang Hardiwan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Nebby