Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data nilai impor Indonesia pada Oktober 2014 mencapai USD15,33 miliar atau turun 1,40 persen dibandingkan September 2014. Hal yang serupa jika dibandingkan Oktober 2013 turun 2,21 persen.

Kepala BPS, Suryamin menjelaskan bahwa pada bulan Oktober 2014 sektor non-minyak dan gas (migas) mengalami penurunan impor dibanding September 2014  dan Oktober 2013. Namun, untuk sektor migas pada Oktober 2014 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Oktober 2013.

“Impor non-migas Oktober 2014 mencapai USD11,75 miliar atau turun 1,21 persen dibanding September 2014, demikian bila dibanding Oktober 2013 turun 3,69 persen. Impor migas Oktober 2014 mencapai USD3,58 miliar atau turun 2,03 persen dibanding September 2014, namun apabila dibanding Oktober 2013 naik 2,99 persen,” ujar Suryamin di Kantor BPS Jakarta, Senin (1/12).

Secara lebih rinci, Suryamin mengatakn bahwa penurunan impor migas disebabkan oleh turunnya nilai impor minyak mentah dan hasil minyak. Sementara itu, impor gas meningkat.

“Penurunan impor migas disebabkan oleh turunnya nilai impor minyak mentah USD212,1 juta atau 1,86 persen dan hasil minyak sebesar USD361 juta atau 1,56 persen. Impor gas meningkat USD65,2 juta atau 2,60 persen,” tegasnya.

Untuk diketahui, selama 13 tahun terakhir nilai impor migas tertinggi tercatat pada Desember 2013 dengan nilai mencapai USD4,22 miliar dan terendah terjadi pada Juni 2014, yaitu USD3,39 miliar. Sementara itu, nilai impor non-migas tertinggu tercatat di April 2014, yaitu USD12,56 miliar dan terendah di Juli 2014 dengan nilai sebesar USD9,91 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka