Jakarta, Aktual.co —  Nilai Tukar Petani (NTP) nasional bulan Oktober 20149 naik 0,50 persen dari bulan sebelumnya. Hal ini karena Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik 0,86 persen dibandingkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) naik sebesar 0,35 persen.

“Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 33 provinsi Indonesia bulan Oktober ini, NTP secara nasional naik 0,50 persen dibandingkan NTP September 2014, yaitu 102,36 menjadi 102,87,” ujar kepala BPS Suryamin di Jakarta, pada Senin (3/11).

Pada bulan Oktober 2014, lanjutnya, NTP Provinsi Sulawesi Selatan mengalami kenaikan tertinggi 1,30 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan terbesar sebesar 0,91 persen.

Selain itu NTP pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,30 persen, 0,75 persen, dan 0,14 persen. Sedangkan pada subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penrunan sebesar 0,31 persen. NTP subsektor perikanan relatif stabil, yakni 0,37 persen.

“NTP subsektor perikanan relatif stabil karena kenaikan lt dan lb relatif berimbang. Kenaikan lt pada Oktober 2014 disebabkan naiknya indeks kelompok penangkapan ikan sebesar 0,60 persen, khususnya pada komoditi ikan kakap dan tongkol. Sedangkan indeks kelompok budidaya ikan bandeng dan udang naik sebesar 0,20 persen.” jelasnya.

Untuk diketahui, nilai NTP merupakan indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula kemampuan atau daya beli petani.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka