Buruh memanen padi di areal persawahan Tani Asli, Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (6/5). Kementerian Pertanian mencanangkan gerakan percepatan tanam padi pascapanen guna meningkatkan produksi padi nasional. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan upah nominal harian buruh tani nasional pada Februari 2018 sebesar 0,52 persen menjadi Rp51.378 per hari dibanding Januari yang tercatat Rp51.110.

Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Kamis (15/3), menyatakan bahwa selain kenaikan upah nominal tersebut, juga ada kenaikan upah riil sebesar 0,09 persen.

Tercatat upah riil pada Januari 2018 sebesar Rp37.450, dan naik menjadi Rp37.486 per hari pada Februari 2018.

“Upah riil buruh atau pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan atau upah yang diterima buruh atau pekerja,” kata Suhariyanto.

Selain itu, BPS juga mencatat kenaikan upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Februari 2018 sebesar 0,50 persen dibanding upah Januari 2018, yaitu dari Rp85.206,00 menjadi Rp85.632,00 per hari.

Upah riil juga mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen, dari yaitu dari Rp64.501,00 menjadi Rp64.716,00.

Sementara itu, upah nominal buruh potong rambut wanita per kepala mengalami kenaikan sebesar 1,33 persen, yaitu dari Rp26.194,00 menjadi Rp26.543,00. Upah riil juga naik sebesar 1,16 persen, yaitu dari Rp19.829,00 menjadi Rp20.060,00.

Selain itu, rata-rata upah nominal pembantu rumah tangga per bulan pada Februari 2018 sebesar Rp390.853,00 atau naik 0,49 persen, yaitu dari sebelumnya Rp388.947,00.

Upah riil pembantu rumah tangga pada Februari 2018 dibanding Januari 2018 naik sebesar 0,32 persen, yaitu dari Rp294.434,00 menjadi Rp295.384,00.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara