Ilustrasi Seseorang sedang memantau fluktuatif Bursa Efek

Solo, Aktual.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut terjadi kenaikan signifikan jumlah investor pasar modal pada tahun 2021 dibandingkan 2020 menyusul meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap sektor tersebut.

Kepala BEI Jawa Tengah II M Wira Adibrata di Solo, Rabu (16/2) mengatakan sejak awal 2021 hingga akhir tahun tersebut jumlah investor terus meningkat. Pihaknya mencatat di awal tahun 2021 jumlah investor sebanyak 44.383 investor.

Selanjutnya terjadi penambahan setiap bulan seiring dengan edukasi pasar modal yang dilakukan oleh BEI dengan menyasar masyarakat. Dampaknya adalah hingga akhir tahun lalu jumlah investor bertambah menjadi 74.885 investor.

Dengan realisasi penambahan tersebut, dikatakannya, jumlah investor pasar modal pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 86,5 persen.

“Kalau untuk tahun 2020 jumlah investor di bawah Jateng II sebanyak 40.194 investor,” katanya.

Ia mengatakan capaian tersebut tidak lepas dari keterlibatan mitra kerja BEI yang ikut mengedukasi masyarakat.

“Oleh karena itu, saat ini makin banyak yang terliterasi dan mulai berinvestasi,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan nilai transaksi, dikatakannya, selama tahun lalu realisasi transaksi di wilayah tersebut mencapai Rp35,9 triliun.

Ia mengatakan nilai transaksi di wilayah Soloraya pada tahun lalu dimulai di angka Rp5,2 triliun. Meski demikian, pada bulan kedua mulai ada penurunan dengan realisasi transaksi Rp3,7 triliun.

Capaian tersebut terus menurun hingga Rp1,7 triliun pada bulan Mei. Selanjutnya, dari data angka transaksi kembali mengalami kenaikan. Bahkan di bulan Agustus 2021 nilai transaksi mencapai Rp3,36 triliun.

Meski demikian, pihaknya mencatat hingga akhir tahun 2021 angka transaksi memperlihatkan pergerakan dinamis. Bahkan, menutup tahun 2021 angka transaksi sebesar Rp2,48 triliun.

Terkait hal itu, dikatakannya, pasar mulai membaik di pertengahan tahun 2020 dan terus meningkat sampai dengan awal tahun 2021.

“Lalu sentimen COVID-19 muncul lagi setelah awal tahun 2021 menyebabkan Februari turun sampai pertengahan dan mulai naik lagi sampai saat ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: As'ad Syamsul Abidin